Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault mengakui dirinya banyak mendapat surat dari daerah yang mengancam untuk tidak mengikuti PON XVII 2008 di Kaltim dengan alasan masalah dilegalkannya mutasi atlet 1,5 tahun dari ketentuan 2,5 tahun itu.
"Saya pusing juga memikirkan masalah ini, apalagi yang terjadi di olahraga Indonesia. Sudah gagal di event internasional, kini muncul lagi masalah mutasi atlet," kata Adhyaksa Dault di hadapan pengurus olahraga dan KONI Pusat di Jakarta, Selasa malam.
Bahkan Gubernur Kaltim, Suwarna Abdul Fatah pernah mengemukakan bahwa pihaknya akan memberikan lapangan kerja bagi atlet yang ingin pindah ke daerahnya.
Selain itu juga Gubernur Kaltim mengiming-imingi atlet yang meraih satu medali emas dengan bonus Rp150 juta.
Bahkan delapan daerah secara langsung memprotes adanya mutasi atlet dengan waktu 1,5 tahun itu dan percepatan jadual PON XVII dari September menjadi Maret.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006