Stockholm (ANTARA) - Swedia telah memiliki bukti pendukung terkait kecurigaan bahwa jalur pipa gas Nord Stream telah disabotase, demikian disampaikan Otoritas Keamanan negara itu pada Kamis (6/10).
"Tindakan penyitaan tertentu telah dilakukan selama investigasi di lapangan," kata Otoritas Keamanan Swedia.
"Investigasi yang terus dilakukan akan menunjukkan apakah ada pihak yang bisa menjadi tersangka dan nantinya dituntut atas aksi kriminal ini."
Penjaga Pantai Swedia (Swedish Coast Guard) telah menutup area di sekitar dua dari empat lokasi kebocoran pada pekan ini, sebelum mengerahkan kapal Angkatan Laut yang dilengkapi teknologi memadai untuk melakukan survei bawah laut.
Kapal lain yang berkemampuan serupa juga telah diterjunkan ke area itu, menurut laporan media setempat.
Namun, Mats Ljungqvist, ketua penyelidik dari Otoritas Kejaksaan Swedia, menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut.
"Kami bisa menyatakan bahwa telah terjadi peledakan di Nord Stream 1 dan 2 di zona ekonomi Swedia yang mengakibatkan kerusakan ekstensif pada jalur pipa gas itu. Proses investigasi di tempat kejadian perkara (TKP) telah memperkuat kecurigaan adanya aksi sabotase berat. Tindakan penyitaan telah dilakukan di TKP dan semua ini akan diselidiki," urai Ljungqvist.
Kendati demikian, dia menambahkan bahwa "ada kerahasiaan prasidang dan kasus itu sangat sensitif."
Jalur pipa Nord Stream dibangun untuk menyalurkan gas dari Rusia menuju Jerman.
Rusia dikabarkan telah menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam investigasi terkait kebocoran di zona ekonomi eksklusif Swedia dan Denmark tersebut. Namun, saat konferensi pers pada Rabu (5/10), menteri pertahanan Swedia menyampaikan bahwa hal itu tidak memungkinkan.
Sementara itu garis pembatas di sekitar area itu di zona ekonomi eksklusif Swedia kini telah disingkirkan, kata Layanan Keamanan Swedia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022