Kami sedang mencari alternatif apa yang mungkin kami miliki

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan kekecewaannya pada Kamis (6/10/2022) atas rencana yang diumumkan oleh negara-negara OPEC+ untuk memangkas produksi minyak serta dia dan para pejabat mengatakan AS sedang mencari semua alternatif yang mungkin agar harga tidak naik.

Terlepas dari langkah itu, Biden mengatakan dia tidak menyesali perjalanan musim panasnya ke Arab Saudi, yang katanya difokuskan di Timur Tengah.

OPEC+ setuju untuk memangkas produksi minyak secara curam pada Rabu (5/10/2022) membatasi pasokan di pasar yang sudah ketat dan meningkatkan kemungkinan harga bensin yang lebih tinggi tepat sebelum pemilihan paruh waktu AS pada November, ketika Demokrat berupaya mempertahankan kendali mereka atas Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.

"Kami sedang mencari alternatif apa yang mungkin kami miliki," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya tentang keputusan OPEC+.

Baca juga: AS dorong OPEC+ untuk tidak pangkas produksi minyak

"Ada banyak alternatif. Kami belum memutuskan," katanya.

Biden minggu ini meminta pemerintahannya dan Kongres untuk mencari cara untuk meningkatkan produksi energi AS dan mengurangi kontrol kartel atas harga energi. Beberapa opsinya termasuk melepaskan lebih banyak minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) atau menjajaki pembatasan ekspor energi oleh perusahaan-perusahaan AS.

Biden pergi ke Arab Saudi pada Juli tetapi mengakhiri perjalanan tanpa kesepakatan untuk kelompok OPEC+ guna membantu menurunkan harga bensin, masalah politik utama baginya di dalam negeri.

Ditanya apakah dia menyesali keputusannya untuk pergi ke Arab Saudi, Biden mengatakan bahwa perjalanan itu pada dasarnya bukan tentang minyak.

"Perjalanan itu tentang Timur Tengah dan tentang Israel dan ... rasionalisasi posisi," katanya. "Tapi itu mengecewakan," tambahnya tentang keputusan OPEC+, dan menunjukkan masalah-masalah.

Baca juga: Harga minyak dekat tertinggi 3 minggu, setelah OPEC+ pangkas produksi

Gedung Putih telah berusaha untuk mengambil pujian atas penurunan harga bensin dalam beberapa bulan terakhir setelah Biden memulai serangkaian pelepasan minyak dari SPR. Inflasi yang tinggi telah menjadi bencana politik bagi presiden, dan penurunan harga merupakan kunci kemenangan.

Keputusan OPEC+ dapat mengancam momentum itu dan menguntungkan pengekspor minyak Rusia, yang menderita di bawah sanksi yang dipimpin AS.

“Kami percaya itu tidak perlu dan tidak beralasan pada periode di mana, jika Anda melihat gambaran energi global, gambaran minyak, kurangnya pasokan terus menjadi tantangan yang signifikan,” kata Penasihat Ekonomi Biden, Brian Deese, kepada wartawan di Air Force One pada Kamis (6/10/2022).

"Apa yang telah diarahkan presiden kepada kami, dan terus menjadi kasus, adalah mempertimbangkan semua hal tanpa mengambil salah satu dari mereka atau mengabaikannya," kata Deese ketika ditanya apakah AS dapat membatasi ekspor energi.

"Kami akan menilai dan berkonsultasi secara cermat dengan Kongres tentang berbagai masalah di belakang ini," katanya.

Baca juga: Harga minyak naik di Asia, OPEC+ setuju pangkas produksi 2 juta barel

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022