Jakarta (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengungkapkan, pemadaman akibat banjir di Ibu

Kota tidak lagi masif atau luas karena Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut telah memasang pemutus jaringan di tiang listrik.


"Pemasangan box pemutus jaringan di tiang ini bagian dari upaya untuk mitigasi efek yang terjadi pada layanan listrik akibat cuaca ekstrem dan banjir," kata Senior Manajer Komunikasi dan Umum PT PLN UID Jakarta Raya, Kemas Abdul Gaffur di Jakarta, Kamis.

Hal ini merupakan inovasi PLN melayani masyarakat terutama dalam kondisi cuaca ekstrem atau banjir. Dulu pemadaman dilakukan dari gardu tetapi saat ini bisa langsung dari tiang.

"Kalau dulu padamnya dari gardu, sekarang kita bisa minimalisir jumlahnya. Saat ini padamnya dari tiang sesuai dengan wilayah yang harus dipadamkan, misal, karena banjir," kata Kemas.

Dia mencontohkan ada 1.000 pelanggan yang dilayani oleh satu gardu, mungkin hanya 100 pelanggan yang terdampak banjir. Dengan sistem yang digunakan tersebut, saat ini bisa diatur hanya di wilayah yang terdampak banjir saja yang diputus aliran listriknya.

"Jadi sekarang enggak harus dari satu gardu dilepas listriknya, jurusannya sudah jelas dari tiang ada 'switching'-nya. Jadi hanya wilayah yang 100 pelanggan itu yang kita putuskan sehingga 900 itu masih menikmati listrik karena memang aman dan tidak rawan," kata Kemas.

Baca juga: Antisipasi banjir, PLN UID Jakarta Raya tinggikan 518 gardu listrik

Baca juga: PLN siagakan 2.209 personel dan 131 peralatan untuk antisipasi banjir


Meski demikian, tidak menutup kemungkinan pihaknya melakukan pemadaman gardu dalam periode cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi sampai 8 Oktober 2022.

"Jadi gardu listrik akan dipadamkan jika instalasi gardu distribusi mengalami banjir, ataupun warga secara luas mengalami banjir," kata dia.

Selain memasang pemutus jaringan di tiang listrik, sebagai langkah mitigasi menghadapi cuaca ekstrem, PLN UID Jakarta Raya juga melakukan patroli jaringan di daerah rawan banjir, termasuk juga halte, pasar dan penyeberangan jalan yang rawan arus pendek (korsleting).

Kemudian melakukan inspeksi jaringan terutama Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) beserta tiang penyangganya agar anomali yang ditemukan segera ditindaklanjuti.

Lalu melakukan sosialisasi bahaya tersengat listrik saat musim hujan pada masyarakat.

Pemeliharaan aset jaringan dan pengamanan jaringan dari pohon serta inspeksi gardu portal secara intensif.


"Serta melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga tentang keselamatan kelistrikan saat hujan dan banjir," ujarnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022