Surabaya (ANTARA News) - Tim medis RSUD Dr Soetomo Surabaya mengijinkan Siti Nur Jazilah alias Lisa (22), pasien operasi wajah secara total (face off), menonton acara di televisi untuk menghilangkan kejenuhan, namun tetap dibatasi untuk acara tertentu."Keinginan itu sudah disampaikan kepada tim medis dan setuju menyediakan pesawat televisi di ruang ICU. Namun kegiatan menonton acara televisi tetap kami awasi dan dibatasi. Ini semua demi kebaikan pasien," kata dr Nalini M. Agung SpKJ, anggota Tim Medis (Face Off) kepada wartawan di Surabaya, Selasa. Nalini mengemukakan, Lisa sempat menyampaikan keinginannya menonton acara televisi di kamar perawatannya, dan tim medis pun menyetujuinya. Menurut dia, acara televisi yang diperbolehkan ditonton Lisa, diantaranya sinetron dan mimbar agama Islam selepas Shalat Subuh. Namun, ia menegaskan, untuk acara lain, terutama berita, tim medis belum mengijinkan lantaran dikhawatirkan bisa mengganggu kejiwaan dan proses penyembuhannya. "Apalagi, kalau berita yang ditayangkan justru menyangkut dirinya. Kami khawatir dia tidak siap melihat kondisi dirinya, terus mengganggu proses penyembuhan. Tapi, secara bertahap akan diupayakan," katanya.Masalah psikologi dan mental pasien menjadi salah satu fokus perhatian tim medis dalam proses penyembuhan. Hingga kini, Lisa kondisinya terus diupayakan tetap stabil, meski beberapa hari lalu sudah diberitahu perihal suaminya, Mulyono, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.Lisa hingga hampir dua pekan pasca-operasi terus menunjukkan perkembangan positif, antara lain mulai bisa berbicara, setelah alat pernafasan di bagian tenggorokan ditutup. Namun, tim medis belum memutuskan Lisa dipindah dari unit perawatan intensif (Intensive Care Unit/ICU), karena masih ada hal-hal yang perlu mendapat perawatan pada bekas luka operasi.Kepada tim medis, putri pasangan Saring dan Siti Julaikah itu sangat berharap, segera dapat bertemu keluarga besarnya yang sudah tiga tahun lebih tidak dijumpainya. Selama ini, keluarga besar Lisa yang datang menjenguk hanya bisa menyaksikan melalui layar televisi yang menghubungkan ke ruang ICU-nya dari pihak rumah sakit. Mereka juga sangat ingin bertemu Lisa, namun tim medis belum memberikan ijin dengan alasan kondisi belum memungkinkan. "Keinginan itu jelas sangat manusiawi dan kalau waktunya sudah tetap, tentu tim medis akan memperbolehkan," demikian Nalini. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006