Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Negeri Jepang menjejaki kerjasama untuk perawatan lanjut usia (lansia).
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Kalsel H Berkatullah di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan Konsul Jenderal Jepang Mr Takeyama Kenichi telah menemui Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar terkait itu di kantor Sekdaprov Kalsel di Banjarbaru, Rabu kemarin.
Menurut dia, pertemuan itu menjajaki kerjasama permintaan tenaga kerja, terutama caregiver/perawat lansia dengan Pemprov Kalsel.
Pemprov Kalsel memberikan respons positif atas berbagai peluang kerjasama, termasuk pengiriman tenaga kerja sebagai perawat lansia di Jepang.
Baca juga: Pemkot: Kota Palu dapat kuota 500 perawat bekerja di Jepang lewat SSW
Baca juga: Indonesia-Jepang siapkan pilot project pelatihan perawat lansia Jepang
Menurut keterangan Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar, Jepang membutuhkan 500 perawat dari Indonesia setiap tahunnya untuk merawat Lansia.
Kalsel diharapkan Jepang mendapat kuota yang besar untuk mengirim tenaga kerja sektor itu, karena sejauh ini Indonesia hanya bisa memenuhi 350 perawat per tahun.
Kenapa Jepang memilih Indonesia untuk sektor perawatan lansia ini, dinyatakan Konsul Jepang Mr Takeyama Kenichi, para perawat Indonesia dikenal ramah.
Jepang membutuhkan perawat lansia sekitar 340 ribu orang dari seluruh belahan dunia, termasuk dari Indonesia.
Selain itu Jepang juga mengungkapkan membuka peluang kerja di 14 sektor, di antaranya sektor perkapalan, konstruksi dan perhotelan.
"Ini pelung bagus bagi masyarakat negeri kita untuk peluang kerja ke negeri orang," ucap Roy.*
Baca juga: 13 perawat Kota Bandung dikirim untuk bekerja di Jepang
Baca juga: Panpel upayakan siapkan 500 perawat untuk Olimpiade Tokyo
Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022