Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) RI Teten Masduki optimistis Indonesia mampu menjadi pusat fesyen modest atau gaya busana tertutup yang identik dengan busana Muslim.

"Kita optimistis Indonesia bisa menjadi kiblat modest fashion dunia. Selain kita punya desainer dengan talenta luar biasa, kita juga punya ragam wastra, kain yang berbasiskan budaya. Ini adalah dua kekuatan yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain," kata Menteri Teten di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Menkop UKM mengatakan Indonesia juga memiliki pasar yang besar untuk modest fashion, dengan jumlah hampir 300 juta pengguna.

"Dengan tiga kekuatan itu, kita harusnya sudah siap untuk masuk dan menjadi pusat modest fashion," ujarnya.

Maka dari itu, lanjut Teten, penting bagi banyak pihak untuk mengembangkan ekosistem pendukung dari hulu ke hilir. Mulai dari penyediaan bahan baku, dukungan akses pembiayaan bagi UMKM fesyen terkait, dan lain sebagainya.

Dukungan bagi industri fesyen modest pun ia nilai senada dengan data dari State Global Islamic Economy Report 2021, yang mencatatkan bahwa Indonesia menempati peringkat keempat sebagai pemain utama ekonomi dan keuangan syariah global.

Data yang sama juga menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Muslim dunia mencapai nilai sebesar 2 triliun dolar AS yang terserap di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan, media, dan pariwisata.

Angka tersebut, lanjut Menkop UKM, diprediksi akan meningkat hingga 2,4 triliun dolar AS di tahun 2024, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 3,1 persen.

"Namun, jika dibandingkan secara global, ekspor produk halal Indonesia masih mencapai 3,8 persen dari total pasar produk halal dunia. Untuk meningkatkan hal tersebut, perlu dilakukan upaya strategis seperti kolaborasi event skala nasional dan internasional untuk publikasi produk Muslim Indonesia," papar dia.

Sementara itu, Menkop UKM membuka gelaran fesyen bertajuk Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) sebagai bagian dari acara tahunan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022.

IN2MOTIONFEST mengangkat tema "Local Product, Global Look". Sementara ISEF 2022 mengangkat tema "Recover Together Recover Stronger: Optimizing Sharia Economy and Finance For Inclusive Recovery" yang beresonansi dengan tema Presidensi G20 Indonesia.


Baca juga: Kadin harap Indonesia bisa kuasai pasar fesyen dunia

Baca juga: Indonesian Fashion Chamber ajak pemengaruh promosikan produk lokal

Baca juga: Jakarta Muslim Fashion Week adalah usaha perkuat ekosistem fesyen

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022