Menteri Sosial Tri Rismaharini mengampanyekan bebas pasung dan diskriminasi kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menjelang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKSJ) pada 10 Oktober mendatang.
Mensos Risma mengatakan banyak dari penderita gangguan kesehatan jiwa tidak ditangani dengan benar, sehingga keluarganya memasung mereka.
"Ini sesungguhnya tidak memperbaiki kondisi yang bersangkutan, tetapi justru memperburuk kondisi kesehatan jiwanya. Bahkan akhirnya berakibat ke kondisi yang lain karena dia ada di suatu tempat yang semua dilakukan di tempat itu, sehingga ada gangguan kesehatan yang lain," ujar Mensos Risma dalam Kampanye Sosial Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2022 diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Mensos juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi kepada ODGJ, karena dari banyak kasus gangguan jiwa bisa disembuhkan. Bahkan penyintas ODGJ dapat melakukan kegiatan normal seperti halnya tawar-menawar.
Baca juga: Kemensos kampanye kesehatan jiwa peringati HKJS
"Jadi sering kali mereka dikucilkan, seharusnya dengan kasih sayang, justru kemudian sepanjang mereka tak mengganggu, seharusnya tidak apa-apa," kata Risma.
Dia juga mengimbau masyarakat agar memperlakukan ODGJ selayaknya manusia dengan penyakit fisik lainnya yang membutuhkan pengobatan rutin. Bila ODGJ tersebut tidak mampu berobat, dapat diupayakan untuk dibuatkan BPJS agar keluarga tidak perlu takut dengan biaya pengobatannya.
Adapun para ODGJ yang mendapat penanganan di Kementerian Sosial terkadang tidak diterima keluarganya kembali. Namun, Mensos Risma mengatakan bila mereka dapat kembali ke keluarganya, hal itu dapat mempercepat pemulihan.
Kementerian Sosial pada tahun 2021 melakukan pembebasan pemasungan kepada sekitar 4.700 ODGJ. Mensos mengatakan masyarakat bila menemukan pemasungan diharapkan melaporkannya kepada pemerintah daerah atau balai-balai Kementerian Sosial.
Baca juga: Mensos kabulkan keinginan ODGJ usia anak teruskan sekolah
"Pemasungan menurut saya malah justru akan memperburuk kondisi yang bersangkutan, sudah kalau memang itu serahkan kepada kami, kami akan mampu membantu untuk merawatnya," ujar Risma.
Kementerian Sosial memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang jatuh pada tanggal 10 Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat di seluruh dunia tentang isu-isu kesehatan jiwa
Pelaksanaan kegiatan dipusatkan di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Empat Sentra Terpadu dan 27 Sentra akan melaksanakan kegiatan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2022 di wilayah kerja masing-masing sesuai hasil identifikasi yang telah dilakukan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mensos menyapa dan berkomunikasi dengan keluarga dan disabilitas mental/psikososial (ODGJ) dan pendamping keluarga, dan secara simbolis menyerahkan bantuan ATENSI kepada 15 orang disabilitas mental/psikososial.
Baca juga: Mensos perintahkan pelepasan pasung ODGJ di Palembang
Kemensos melalui Sentra Terpadu dan Sentra telah memberikan layanan kepada 2.032 orang dengan nilai bantuan Rp1,85 miliar. Rincian layanan yang diberikan yakni pembebasan pasung 56 orang, perekaman identitas 420 orang, vaksinasi 402 orang, pemeriksaan kesehatan 748 orang, dan reunifikasi 431 orang.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022