Manokwari (ANTARA) - Tiga dari tujuh telur hiu belimbing yang didatangkan dari SEA LIFE Sydney Aquarium berhasil menetas di Papua Barat dan dipastikan perkembangannya sehat.

Program Manager Stegostoma tigrinum Augmentation and Recovery (StAR) Project Indonesia, Nesha Ichida, di Manokwari, Kamis, menerangkan keberhasilan penetasan telur hiu belimbing itu dikarenakan para akuaris lokal menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan melalui pelatihan intensif dalam merawat telur secara terus-menerus untuk memastikan telur dapat menetas dengan selamat.

"Perkembangan yang baik dari hasil penetasan telur dapat ditunjukkan dari kemampuan para anakan tersebut dalam menyantap berbagai jenis makanan, mulai dari kerang, cumi-cumi, hingga kelomang," ungkap dia.

Dia memastikan masih menempatkan beberapa anggota dari mitra akuarium StAR Project di Pulau Kri untuk menyelenggarakan pelatihan tambahan bagi empat orang akuaris lokal, terkhusus mengenai perawatan anak hiu.

Baca juga: Brida Papua Barat datangkan 7 telur Hiu Belimbing ke Raja Ampat

Baca juga: Pemerintah sepakati perlindungan hiu berjalan di Malut -Papua Barat

Pada 17 September 2022 lalu, dua anakan hiu belimbing dari SEA LIFE Sydney Aquarium menetas dan kini telah mengalami perubahan corak kulit dari awalnya mirip corak zebra, berubah corak menjadi lebih mirip corak macan tutul.

Sedangkan telur ketiga menetas dengan panjang mencapai 30 cm dan bobot 90 gram dan kini, usai satu pekan menetas hiu tersebut memiliki panjang 32 cm dan berbobot 119 gram. Anakan hiu ke tiga ini diberi nama Charlie untuk mengapresiasi Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Papua Barat, Prof Charlie D Heautubun yang juga Ketua Kelompok Kerja (Pokja) StAR Project Indonesia.

Prof Charlie mengatakan proyek StAR merupakan kolaborasi multipihak untuk memulihkan populasi hiu belimbing di area Indo-Pacific, khususnya di perairan Kepulauan Raja Ampat.

Dia menyebut apa yang dilakukan dalam proyek StAR itu merupakan terobosan inovasi yang menciptakan sejarah baru bagi upaya penyelamatan dan pelestarian spesies hewan laut di dunia.

“Proyek ini merupakan sebuah pendekatan inovatif untuk mengembalikan hiu belimbing sebagai spesies penting di Raja Ampat yang merupakan jantung keanekaragaman hayati laut dunia," ungkap Charlie.*

Baca juga: TN Teluk Cendrawasih ajak masyarakat jaga populasi hiu paus

Baca juga: KKP tandai kemunculan hiu paus di perairan Kaimana Papua Barat

Pewarta: Rachmat Julaini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022