Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan Profesor Zubairi Djoerban meminta masyarakat agar segera melakukan vaksinasi booster untuk mencegah penularan COVID-19.
"Penularan belum terkendali, masih banyak banget, hanya tidak seberat yang dulu dan yang masuk rumah sakit, yang meninggal, sedikit. Vaksinasi tetap harus," kata Zubairi Djoerban kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, saat ini, tingkat keterisian pasien COVID-19 di rumah sakit, rendah. Begitu juga angka kematian akibat COVID-19 juga rendah.
Namun demikian, hal ini tidak serta merta menunjukkan vaksinasi booster tidak diperlukan lagi.
Baca juga: Kemenkes relokasi vaksin booster untuk atasi keterbatasan stok
Baca juga: Dinkes: Vaksinasi penguat warga DIY capai 43,52 persen
"Penularan masih lumayan banyak," kata dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi onkologi medik ini.
Zubairi mengatakan efektivitas kekebalan akibat vaksinasi akan berkurang seiring dengan waktu sehingga diperlukan vaksin booster atau vaksin penguat.
"Seiring dengan waktu, kekebalan kita makin lama akan makin berkurang. Yang kedua, kita tidak bisa menebak apakah akan muncul mutasi baru atau tidak setelah Omicron ini," kata Mantan Ketua Satgas COVID-19 IDI ini.
Pihaknya mencatat kasus harian COVID-19 di Tanah Air saat ini masih di atas 1.000 kasus. Meski masih cukup tinggi, namun tingkat keterisian rumah sakit, rendah. Angka kematian juga rendah.
Berdasarkan analisa Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan terhadap laju kasus COVID-19 dalam dua pekan terakhir mengalami penurunan konsisten dari 2.298 menjadi 1.692 kasus.*
Baca juga: Dinkes: Vaksinasi booster kedua nakes di Sumut sudah 43,86 persen
Baca juga: Masyarakat penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 capai 63,7 juta orang
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022