Jakarta (ANTARA) - Founder HydroClean, Pratiwi Halim merekomendasikan orang-orang membersihkan furnitur di rumah mereka dari tungau sebulan sekali bila ada anggota keluarga yang memiliki alergi tungau.
"Tetapi kalau tidak punya risiko alergi, tetap harus dibersihkan 3-6 bulan sekali. Enggak berarti kalau tidak ada alergi tidak dibersihkan," ujar dia dalam sebuah acara daring, Kamis.
Menurut Tiwi, tungau sebagai pencetus alergi selalu ada di furnitur dan berkembang biak. Dia menyebut, di dalam satu sofa kemungkinan terdapat bisa berjuta-juta tungau.
Selain sofa, tungau juga dapat hidup dan berkembang biak di kasur dan gorden. Penggunaan alat vakum dapat menjadi pilihan untuk membersihkan tungau dari furnitur rumah. Namun, menurut Tiwi, alat yang beredar umumnya untuk membersihkan debu bagian permukaan.
"Sedangkan tungau itu adanya di dalam. Untuk bisa menyedot si tungau, diperlukan alat vakum khusus," kata dia.
Selain alat vakum khusus, Tiwi mengatakan, teknik yang dilakukan dalam membersihkan tungau juga penting. Para profesional, sambung dia, biasanya sudah paham untuk membersihkan bukan hanya di satu sisi tapi di semua sisi furnitur.
Menurut Mayo Clinic, tungau terlalu kecil untuk dilihat tanpa mikroskop. Makhluk ini memakan sel-sel kulit mati manusia, dan mereka berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembap. Di sebagian besar rumah, barang-barang seperti tempat tidur, furnitur berlapis kain, dan karpet menyediakan lingkungan yang ideal untuk tungau debu.
Alergi tungau debu dapat berupa gejala ringan hingga parah. Kasus ringan alergi tungau debu dapat menyebabkan hidung meler, mata berair, dan bersin sesekali. Pada kasus yang parah, kondisi ini mungkin berlangsung terus-menerus (kronis), mengakibatkan bersin terus-menerus, batuk, hidung tersumbat, tekanan pada wajah, eksim yang berkobar, atau serangan asma yang parah.
Baca juga: Dokter sarankan penderita alergi tungau debu hindari beludru
Baca juga: Mahasiswa UGM ciptakan bantal antibakteri dan tungau
Baca juga: 9 barang di rumah yang mungkin kurang sering dibersihkan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022