realisasi pengumpulan di BMA telah mencapai Rp63,9 miliar dari target Rp85,5 miliar dengan capaian 82,67 persen
Banda Aceh (ANTARA) - Baitul Mal Aceh (BMA) menyatakan hingga akhir September 2022 telah berhasil mengumpulkan zakat dari para muzaki dan infak dari para munfiq serta harta keagamaan lainnya (HKL) sebesar Rp63,9 miliar.
“Pada tahun 2022 ini, pengumpulan BMA ditargetkan sebesar Rp85,5 miliar,” kata Anggota Badan BMA Bidang Pengumpulan, A Rani Usman di Banda Aceh, Kamis.
A Rani Usman menjelaskan hingga akhir September 2022 realisasi pengumpulan di BMA telah mencapai Rp63,9 miliar dari target Rp85,5 miliar dengan capaian 82,67 persen, sedangkan pengumpulan hingga Agustus 2022 sebesar Rp56,40 miliar.
Adapun pengumpulan tersebut bersumber dari zakat sebanyak Rp42,79 miliar, infak Rp20,08 miliar dan harta keagamaan lainnya (HKL) Rp26,9 juta.
Ia mengatakan zakat dan infak tersebut dikumpulkan dari para ASN di lingkungan Pemerintah Aceh, dari karyawan pada lembaga non pemerintah Aceh/lembaga vertikal dan masyarakat umum lainnya.
Baca juga: Baitul Mal Aceh optimalkan zakat bantu korban kekerasan dan stunting
Baca juga: Zakat harus dikelola secara modern, kata Kepala BMA
Sedangkan harta keagamaan lainnya juga bersumber dari masyarakat umum yang menyetor langsung ke konter BMA.
“BMA sebagai lembaga spiritual mengemban tugas berusaha mengentaskan kemiskinan di Aceh. Alhamdulillah, hingga 30 September 2022, data penerimaan yang tercatat di bendahara BMA sebanyak Rp63,9 miliar. Kami menyampaikan terima kasih kepada semuanya, semoga Allah menambahkan riskinya dan permudahkan segala urusannya,” kata A Rani.
Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden menambahkan dalam rangka mengoptimalkan pengumpulan tersebut, pihaknya menggencarkan sosialisasi ke lembaga vertikal dan organisasi-organisasi profesi yang berkantor di Aceh.
Ia menyebutkan higga saat ini lembaga vertikal dan organisasi profesi yang telah didatangi tim BMA mencapai 25 lembaga di antaranya BPN, KONI Aceh, Pramuka, Kadin Aceh, BPMA, LAN, PT Medco, PT PIM dan PTSocfindo (4 cabang).
Kemudian juga mengunjungi PMI Aceh, KNPI Aceh, IDI, Bank Indonesia, PT Taspen, Bank Syariah Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Selanjutnya Bulog, PT Angkasa Pura II, Bank Aceh, Suzuya Bireuen dan Suzuya Lhokseumawe.
“Kami berharap dengan kunjungan dan sosialisasi itu, semua organisasi dan lembaga tersebut akan menyetorkan zakat dan infaknya ke BMA, sehingga dengan semakin banyak zakat dan infak yang bisa dikumpulkan, maka akan semakin banyak pula mustahik yang bisa dibantu,” demikian Rahmad Raden.
Baca juga: Baitul Mal siapkan dana Rp600 juta untuk tanggulangi stunting di Aceh
Baca juga: Banda Aceh luncurkan program gerakan sadar zakat dari mimbar masjid
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022