Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pertemuan The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) sangat strategis untuk memberikan dampak nyata bagi negara G20 dan dunia.

"Pertemuan P20 menjadi sangat strategis karena G20 menguasai 85 persen ekonomi dunia dan memiliki 65 persen penduduk dunia. Sehingga, aksi konkret G20 akan membawa dampak dan manfaat nyata, tidak hanya untuk G20 tapi juga untuk dunia," kata Puan saat memberikan sambutan pada pembukaan P20 Tahun 2022 di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

P20 bertujuan untuk menggalang kerja sama antarparlemen dalam mendukung agenda dan implementasi kesepakatan G20, khususnya dalam kerangka pemulihan global, pencapaian agenda pembangunan berkelanjutan 2030, dan mengatasi berbagai tantangan global lain.

"Kita bertemu pada momen, di mana dunia baru saja menghadapi pandemi dan setiap negara sedang menjalankan pemulihan sosial dan ekonomi dari dampak pandemi tersebut," tambahnya.

Baca juga: Presiden Jokowi tiba di Gedung Nusantara buka P20

Menurut Puan, kondisi perekonomian global saat ini menempatkan setiap negara berada dalam kerentanan tinggi, ditandai dengan lonjakan inflasi, respons kebijakan moneter, perlambatan ekonomi, konflik geopolitik, serta meluasnya stagflasi.

"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun 2023," katanya.

Selain itu, P20 juga masih memiliki sejumlah agenda global untuk direspons melalui kerja-kerja nyata, antara lain isu-isu yang berkaitan dengan climate change, lingkungan hidup, ekonomi hijau, ketahanan pangan dan energi, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

"Semoga kehadiran kita, parlemen negara- negara G20, juga dapat mengambil peran yang penting dalam membangun tatanan dunia baru dalam menghadapi gejolak ekonomi dan tantangan pembangunan ke depan," kata Puan.

Baca juga: Ketua BKSAP: Pernyataan bersama P20 dibawa ke Forum G20

Dalam menghadapi gejolak dan tantangan global ke depan, lanjutnya, tidak ada satu pun negara yang mampu menghadapinya sendirian.

"Setiap negara membutuhkan kerja sama dengan negara lainnya," imbuhnya.

Menurut dia, masalah lokal dapat dengan mudah berkembang menjadi krisis global yang berdampak pada kehidupan rakyat sehari-hari di berbagai negara. Oleh karena itu, setiap negara harus selalu memperhitungkan kemungkinan terjadinya krisis global dalam setiap pembuatan kebijakan di dalam negeri.

The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit di Jakarta, Kamis, dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan dihadiri oleh Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Duarte Pacheco.

Baca juga: Presiden IPU sampaikan belasungkawa atas Tragedi Kanjuruhan

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022