Tangerang (ANTARA News) - Bank Dunia
(World Bank/WB) menyediakan hibah senilai 200.000 dolar Amerika Serikat (AS) untuk Komisi Nasional Penanggulangan Flu Burung guna mendukung upaya penanggulangan penyakit tersebut di Indonesia.
"Saya kira ini rencana yang cukup bagus. Bersama kementerian koordinator kesejahteraan rakyat, Bank Dunia dan PBB serta lembaga donor lainnya akan membantu, agar rencana dapat diimplementasikan," kata Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz, ketika melakukan kunjungan ke Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa.
Selain itu, WB juga menyediakan dana 130.000 dolar AS untuk studi restrukturisasi peternakan unggas dan sistem pemasarannya guna mengurangi risiko penyebaran flu burung, serta menyiapkan 15 juta dolar AS untuk membantu pelaksanaan pemantauan penyakit pada unggas dan manusia.
Ia menjelaskan, tujuan dari kunjungannya ke desa tersebut untuk melihat secara langsung kondisi pemukiman dan peternakan unggas serta interaksi antara unggas dan manusia di Indonesia.
"Kita ingin melihat apa yang harus difokuskan ke sini," katanya.
Ia juga mengemukakan, hal yang paling penting adalah mencegah terjadinya mutasi virus yang memungkinkan terjadinya penularan dari manusia ke manusia.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesehatan WB di Jakarta, Peter Haywood, menjelaskan bahwa pihak Bank Dunia pada pekan ini akan mendiskusikan mengenai kapan dalam bentuk apa bantuan tersebut disalurkan.
"Kita akan mendiskusikannya dalam pekan-pekan ini, dan akan diberikan dalam bentuk apa saja," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setelah Pemerintah Indonesia melakukan assesment dan menetapkan hal yang dibutuhkan, WB akan menindaklanjuti dengan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan.
Menurut dia, yang penting saat ini pemerintah Indonesia harus melakukan pengawasan secara ketat pada daerah yang terinfeksi dan mencegah, agar tidak menyebar pada daerah yang lebih luas.
Direktur Bank Dunia bersama dengan Menko Kesra, Aburizal Bakrie, mengunjungi desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.
Selain untuk melihat kondisi unggas di desa itu, rombongan juga mendatangi peternakan unggas di sana. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006