Jakarta (ANTARA) - PT Kliring Berjangka Indonesia yang berperan sebagai Pusat Registrasi resi Gudang merilis nilai barang yang masuk dalam resi gudang mencapai Rp1,040 triliun pada kuartal III-2022.

Angka itu meningkat 277 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 yaitu senilai Rp385,4 miliar, di mana pertumbuhan nilai barang tersebut ditopang resi gudang komoditas Gula dengan senilai Rp449 miliar dan Timah dengan senilai Rp437 miliar.

“Pencapaian nilai resi gudang di atas 1 triliun ini merupakan angka tertinggi sejak resi gudang mulai berjalan di tahun 2008," kata Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut Fajar, hal itu tentunya merupakan suatu yang positif dalam pengembangan sistem resi gudang di Indonesia. Melihat banyaknya komoditas yang ada di Indonesia, Fajar optimis pemanfaatan resi gudang akan terus tumbuh ke depan.

Baca juga: KBI: Registerasi resi gudang tumbuh 22 persen

"Kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat resi gudang," ujar Fajar.

Fajar mengatakan, KBI sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang, selain menyiapkan sistem registrasi juga akan terus melakukan berbagai upaya untuk pengembangan resi gudang dalam bentuk program edukasi serta literasi, baik kepada para pemilik komoditas, kalangan bisnis, perbankan serta masyarakat luas.

Menurut data KBI, pertumbuhan positif juga terjadi di nilai pembiayaan resi gudang, di mana pada 2022 sampai dengan kuartal III nilai pembiayaan mencapai Rp759,7 miliar.

Nilai pembiayaan ini meningkat 353 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 dimana nilai pembiayaan resi gudang mencapai Rp215,1 miliar.

Dari sisi jumlah registrasi, pada 2022 sampai kuartal III terjadi koreksi dari 481 RG di periode yang sama tahun 2021 menjadi 463 RG.

Baca juga: KBI: Pertumbuhan pemanfaatan resi gudang peluang bagus bagi pebisnis

Adapun dari sisi jumlah komoditas, sampai dengan kuartal III-2022, komoditas yang masuk ke resi gudang mencapai 13 komoditas, sedangkan di kuartal III-2021 jumlah komoditas yang masuk RG mencapai 14 komoditas.

Dari sisi volume barang, pada periode yang sama tercatat volume sebanyak 49,429,830 kilogram (kg), meningkat 498 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 yakni sebanyak 9,932,704 Kg.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Widiastuti mengatakan, Bappebti sangat mengapresiasi para pemangku kepentingan di ekosistem resi gudang ini, sehingga di kuartal III tahun 2022 ini nilai barang di resi gudang bisa melampaui Rp1 triliun.

"Tentunya kedepan masih banyak pekerjaan rumah bagi semua pihak di ekosistem ini untuk terus meningkatkan pemanfaatan resi gudang," ujar Widiastuti.

Sebagai regulator, Bappebti akan terus mengajak dan memberi ruang tidak hanya kepada pemilik komoditas, tapi juga bagi pemilik gudang, kalangan usaha, dan sektor perbankan/lembaga pembiyaaan untuk secara bersama-sama meningkatkan pemanfaatan resi gudang.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022