anak bisa bertahan meskipun lingkungan kurang menguntungkan
Jakarta (ANTARA) - Dosen Psikologi Perkembangan Anak IPB University Dr. Melly Latifa menyebut, peran keluarga sangat penting untuk turut mengatasi permasalahan stunting, mulai dengan menerapkan pola pengasuhan dan stimulasi psikososial.
"Dalam penelitian, kualitas pengasuhan sangat menentukan pertumbuhan anak, perkembangan kognitif, kesehatan dan penyesuaian sosialnya," jelasnya dalam webinar Peran Program KB dan Keterlibatan Keluarga Dalam Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti secara daring, Rabu.
Anak dengan pengasuhan yang baik akan menunjukkan pertumbuhan di atas rata-rata, meskipun lingkungannya miskin.
"Dengan kata lain anak bisa bertahan meskipun lingkungan kurang menguntungkan," ucap Melly.
Baca juga: BKKBN: Imbangi gizi anak dengan pola asuh dan kasih sayang
Baca juga: BKKBN: Kondisi mental indikator keberhasilan tumbuh kembang anak
Ia menjelaskan, selain pola pengasuhan, WHO juga merekomendasikan terapi bermain pada anak gizi buruk sebagai salah satu faktor psikososial untuk menurunkan stunting.
"Manfaat intervensi stimulasi psikososial bagi perbaikan kualitas anak-anak stunting di usia dewasanya yaitu dari aspek kognitif, psikososial dan perilaku," ucap Melly.
Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ini juga menyarankan penting untuk tetap meningkatkan asupan gizi keluarga, memperbaiki akses air bersih dan sanitasi.
Baca juga: Lansia punya peran dalam mencegah anak terkena kekerdilan
Baca juga: BKKBN: Hari Keluarga Nasional momen perkuat pola asuh pada anak
Baca juga: Orang tua berpengetahuan, kunci agar anak tidak kerdil
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022