anak bisa bertahan meskipun lingkungan kurang menguntungkan

Jakarta (ANTARA) - Dosen Psikologi Perkembangan Anak IPB University Dr. Melly Latifa menyebut, peran keluarga sangat penting untuk turut mengatasi permasalahan stunting, mulai dengan menerapkan pola pengasuhan dan stimulasi psikososial.

"Dalam penelitian, kualitas pengasuhan sangat menentukan pertumbuhan anak, perkembangan kognitif, kesehatan dan penyesuaian sosialnya," jelasnya dalam webinar Peran Program KB dan Keterlibatan Keluarga Dalam Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti secara daring, Rabu.

Anak dengan pengasuhan yang baik akan menunjukkan pertumbuhan di atas rata-rata, meskipun lingkungannya miskin.

"Dengan kata lain anak bisa bertahan meskipun lingkungan kurang menguntungkan," ucap Melly.

Praktik pengasuhan yang bisa dilakukan adalah memberikan makan bayi dengan aturan yang benar dan membiarkan anak menyusu ASI selama enam bulan tanpa makanan lain.

Baca juga: BKKBN: Imbangi gizi anak dengan pola asuh dan kasih sayang

Baca juga: BKKBN: Kondisi mental indikator keberhasilan tumbuh kembang anak

Ia menjelaskan, selain pola pengasuhan, WHO juga merekomendasikan terapi bermain pada anak gizi buruk sebagai salah satu faktor psikososial untuk menurunkan stunting.

"Manfaat intervensi stimulasi psikososial bagi perbaikan kualitas anak-anak stunting di usia dewasanya yaitu dari aspek kognitif, psikososial dan perilaku," ucap Melly.

Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ini juga menyarankan penting untuk tetap meningkatkan asupan gizi keluarga, memperbaiki akses air bersih dan sanitasi.

"Faktor yang dapat meningkatkan risiko stunting yaitu rumah tangga dengan jamban yang tidak layak dan air minum yang tidak diolah," ucap Melly.

Baca juga: Lansia punya peran dalam mencegah anak terkena kekerdilan

Baca juga: BKKBN: Hari Keluarga Nasional momen perkuat pola asuh pada anak

Baca juga: Orang tua berpengetahuan, kunci agar anak tidak kerdil

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022