Saat kapal tenggelam, prajurit akan mengapung di laut untuk menyelamatkan diri sekaligus menunggu bantuan.

Padang (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) II Padang menggelar aksi mengapung di air tanpa berpindah tempat (water trappen) di perairan Dermaga Bungus, Padang, Sumatera Barat, dalam rangka peringatan HUT Ke-77 TNI.

Peserta water trappen tidak hanya dari TNI Angkatan Laut, tetapi juga melibatkan personel kepolisian dari Satpolair dan Brimob dengan jumlah 120 orang.

"Kegiatan water trappen ini memecahkan rekor MURI secara nasional," kata Pejabat Sementara Kepala Dinas Penerangan Lantamal II Padang Letda Laut (KH) Ali Suryadi di Padang, Rabu.

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, ratusan peserta melakukan aksi mengapung tanpa berpindah tempat di laut sekitar setengah jam.

Teknik tersebut diketahui adalah keahlian yang harus dimiliki oleh anggota TNI Angkatan Laut untuk menyelamatkan diri saat terjadi insiden laut.

"Saat kapal tenggelam, prajurit akan mengapung di laut untuk menyelamatkan diri sekaligus menunggu bantuan. Teknik ini harus dimiliki oleh seluruh prajurit TNI AL," katanya.

Khusus untuk TNI AL, peserta water trappen adalah personel gabungan dari satuan-satuan di bawah Markas Komando Lantamal II, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan II/Padang, awak kapal perang, serta personel dari Satuan Kapal Patroli (Satrol).

Dijelaskan Ali bahwa kegiatan yang digelar oleh Lantamal Padang itu merupakan bagian dari 8.887 prajurit TNI di 77 lokasi se-Indonesia yang melakukan aksi water trappen secara serentak pada peringatan HUT Ke-77 TNI.

Dalam kegiatan tersebut, Lantamal II Padang juga mengerahkan tiga kapal perang beserta personel ke lokasi, yakni KRI Kelabang-826, KRI Kala Hitam-828, dan KRI KRI Cakalang-852.

Pada bagian lain, Lantamal Padang menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjaga pertahanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di wilayah laut dan perairan.

Baca juga: 77 orang melakukan aksi mengapung di laut Natuna peringati HUT TNI
Baca juga: TNI mitra strategis bagi masyarakat perbatasan

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022