Jakarta, (ANTARA News) - Unjuk rasa mengecam aksi Israel yang menyerang warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, berlangsung selama berhari-hari dan tetap mewarnai sejumlah titik di jalan raya ibukota termasuk yang terjadi di Jakarta, Senin.
Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Senin pagi, aksi demonstrasi dilakukan oleh dua kelompok massa.
Kelompok massa pertama menggelar unjuk rasa di depan Kantor Perwakilan PBB di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, antara lain karena sikap kekecewaan mereka terhadap PBB yang tidak kunjung berhasil mengeluarkan resolusi mengutuk agresi negara Yahudi tersebut karena mendapat tentangan dari Amerika Serikat.
Sementara itu, kelompok massa kedua melangsungkan aksi demonstrasi di dua kedutaan besar negara asing di Jakarta, yaitu tepatnya di depan Kedubes Arab Saudi di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, dan di depan Kedubes Mesir di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Mereka meminta agar negara-negara Muslim segera bertindak terhadap kebiadaban Israel antara lain dengan mengirim tentaranya untuk membantu warga Gaza menghadapi serdadu Israel.
Selain kedua unjuk rasa tersebut, juga terdapat dua aksi demonstrasi lainnya yang tidak terkait serangan Israel ke Jalur Gaza.
Dua unjuk rasa tersebut berlangsung di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, dan di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jalan Gajah Mada.
Sebelumnya, aksi mengecam serangan Israel terus dilakukan oleh sejumlah pihak antara lain oleh puluhan ribu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Sabtu (3/1) dan oleh ratusan anggota ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada Minggu (4/1).(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
BTW, wartawan yang meliput pake kacamata burem? Massa HTI puluhan ribu dibilang ratusan. Kalo sentimen jangan keterlaluan dong mas. Malu-maluin diri sendiri dan Media Antara yang sebesar ini. Ok ?
Boleh dibuktikan di
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/01/07/video-aksi-ganyang-israel-dengan-khilafah-dan-jihad-hancurkan-israel-kubur-kapitalisme/