Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta agar kepala daerah mengubah pola pikir usang sehingga mereka tidak memimpin dengan cara biasa.

"Hal itu diperlukan karena masyarakat dihadapkan pada perubahan global yang menuntut pelayanan dilakukan secara efektif dan efisien," kata Mendagri Tito Karnavian di Jakarta Rabu.

Mendagri menegaskan kepala daerah yang tak inovatif dan adaptif terhadap perubahan pasti akan tertinggal.

Baca juga: Kemendagri: ITE 2022 momentum tumbuhkan kota pintar di Indonesia

"Perlu melek digital dan kemudian melihat potensi-potensi yang bisa diterapkan dan diaplikasikan di daerah masing-masing untuk membantu wilayah masing-masing," kata dia.

Mendagri berharap kepala daerah memiliki political will (kemauan politik) dalam mengadopsi perkembangan teknologi untuk menerapkan konsep kota pintar di wilayah masing-masing.

Ia meminta kepala daerah tak segan mengambil kebijakan untuk meniru konsep kota pintar yang terlebih dahulu diterapkan di daerah lain.

Baca juga: Kemendagri minta daerah fokus anggarkan penanganan inflasi
Baca juga: Kemendagri: Perpanjangan PPKM level 1 seluruh daerah hingga 7 November

Mendagri Tito Karnavian meminta kepala daerah agar memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk dapat mewujudkan kota pintar atau smart city.

"Globalisasi menyebabkan dunia dan tatanan kehidupan berubah lebih cepat. Oleh karenanya, kepala daerah dituntut mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, terutama dalam memanfaatkan teknologi informasi," katanya.

Pemanfaatan TIK itu, lanjutnya, membuat sistem serba terintegrasi sehingga kepala daerah dapat membuat keputusan secara cepat, tepat, dan akurat.

"Kita tidak lagi bisa mengandalkan 'bussines as usual', hanya mengandalkan cara-cara biasa, ini terlambat. Oleh karena itu, perlu melakukan langkah-langkah pemanfaatan teknologi informasi komunikasi," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022