"Sekali lagi, terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas doa dan dukungannya. TNI adalah kita. Salam Swa Bhuana Paksa. Salam The Jupiters," ujar Jupiter 1 dengan panggilan atau call sign "Mohawk" ini.

Jakarta (ANTARA) - Jupiter Aerobatic Team atau akrab disapa The Jupiters berharap akan terus mampu menjadi duta bangsa Indonesia di udara sekaligus ikon tim aerobatik yang senantiasa mengudara di langit Nusantara ataupun kegiatan internasional lainnya.

"Sebagai bagian dari bangsa ini, tentunya, kami berharap The Jupiters akan terus mampu menjadi duta bangsa di udara serta menjadi ikon tim aerobatik yang terus mengudara di langit Nusantara ataupun di event Internasional lainnya," ujar Leader The Jupiters atau Jupiter 1 Letkol Penerbang Ripdho Utomo kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut dia sampaikan usai memimpin The Jupiters menampilkan sejumlah manuver udara di langit Istana Merdeka, Jakarta, Rabu pagi, dalam rangka memperingati HUT Ke-77 TNI yang jatuh pada tanggal 5 Oktober 2022 ini.

Selanjutnya, Ripdho yang juga merupakan Komandan Skadron Pendidikan 102 Wingdik 100 Terbang Pangkalan Udara Yogjakarta ini menyampaikan terima kasih pada seluruh masyarakat Indonesia atas doa dan dukungannya kepada The Jupiters.

"Sekali lagi, terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas doa dan dukungannya. TNI adalah kita. Salam Swa Bhuana Paksa. Salam The Jupiters," ujar Jupiter 1 dengan panggilan atau call sign "Mohawk" ini.

Selain Ripdho sebagai Jupiter 1, The Jupiters beranggotakan Jupiter 2 atau right wing Mayor Penerbang I Gede Ngurah, Jupiter 3 atau left wing Mayor Penerbang Pujo Setyo Anggoro, dan Jupiter 4 Kapten Penerbang Bayu Anugerah.

Berikutnya, Jupiter 5 atau lead synchro Mayor Penerbang Ferdian Habibi dan Jupiter 6 atau synchro Mayor Penerbang Idam Satria. Selain mereka, ada pula seorang narator, yakni Kapten Penerbang Putu Satria Kedaton.

Saat menyampaikan narasi mengenai manuver-manuver udara yang ditampilkan tim penerbang aerobatik TNI Angkatan Udara tersebut pada Rabu pagi ini, Satria menyampaikan bahwa penampilan itu merupakan penampilan pertama The Jupiters di Istana Merdeka.

Dengan mengendarai enam pesawat KT-1 Wong Bee buatan Korea Selatan, The Jupiters menampilkan sejumlah manuver udara dengan kesulitan yang tinggi.

Di antaranya, "Eagle to Arrowhead Loop" yang melambangkan bahwa TNI Angkatan Udara adalah sayap pelindung Tanah Air di udara. Berikutnya, "Leader Benefit" dengan Ripdho selaku Jupiter 1 berada di posisi terdepan diikuti dengan 5 Jupiter lainnya yang terbang tepat di belakangnya dalam formasi segaris.

Manuver ini melambangkan integritas yang tinggi kepada pemimpin dan pemimpin harus menjadi panutan. Hal tersebut selayaknya TNI yang berpegang teguh pada loyalitas kepada Panglima tertinggi, yakni Presiden Republik Indonesia.

Lalu, ada pula manuver udara "Heart". Dalam manuver tersebut Jupiter 5 dan 6, yakni Mayor Penerbang Ferdian Habibi dan Idam Satria melukis angkasa dengan bentuk hati. Bentuk tersebut melambangkan tanda cinta dari The Jupiters pada Indonesia.

Kemudian, penampilan The Jupiters ditutup dengan manuver udara pamungkas, yakni "Clover Lead and Cascade" yang memperlihatkan gerakan pesawat di udara selayaknya air terjun yang berpendar ke segala arah.

Dalam kesempatan yang sama, Satria pun menyampaikan bahwa selain langit Nusantara, manuver-manuver udara dari The Jupiters telah menghiasi sejumlah langit di belahan dunia lainnya, seperti Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura melalui beragam kegiatan.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022