Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia berharap bantuan teknis yang diberikan Bank Dunia kepada Indonesia sepenuhnya berbentuk grant atau hibah bukan pinjaman. "Mudah-mudahan saja bantuan teknis (technical assistance) dalam bentuk hibah," kata Menko Perekonomian Boediono usai bersama dengan sejumlah menteri bidang ekonomi mengadakan pertemuan dengan Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Selasa. Ia menyebutkan, bentuk hibah akan sangat membantu Indonesia dalam percepatan berbagai proyek yang dibiayai dengan dana dari Bank Dunia. Boediono menyebutkan, dalam kesempatan itu sejumlah menteri mengusulkan perlunya percepatan pelaksanaan berbagai proyek yang didanai Bank Dunia terkait dengan upaya menekan besarnya commitment fee. "Masalah ini kita sampaikan langsung ke Presiden Bank Dunia supaya nanti ada jalan keluarnya," katanya. Dalam kesempatan tersebut, masing-masing menteri menyampaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan Bank Dunia yang sampai saat ini masih dijalankan. "Mereka lebih banyak mendengar dari kita, tidak ada pembicarakan angka-angka," katanya. Berkaitan dengan bantuan teknis berbentuk hibah, Boediono juga menyebutkan bahwa pertemuan itu tidak menyebut angka. "Masing-masing menteri hanya menyampaikan bahwa departemennya membutuhkan keahlian di bidang ini, ini, dan ini," katanya. Ketika ditanya apakah pertemuan itu juga membahas rencana pertemuan Consultative Group on Indonesia (CGI) pada Juni 2006 nanti, Boediono mengatakan, pertemuan tidak membahas masalah itu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006