Kami melihat destinasi unggulan seperti Bali dan lima destinasi pariwisata super prioritas hingga desa-desa wisata yang menjadi salah satu penilaian suatu destinasi itu adalah toiletnya

Badung (ANTARA) - Program Toilet Untuk Negeri (TUN) menghadirkan sarana pendukung pariwisata yakni sanitasi di destinasi wisata dalam upaya mendukung terwujudnya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Program yang diinisiasi LIXIL Water Technology Indonesia bersama sejumlah pihak lainnya itu hadir untuk pertama kalinya di Pantai Berawa, Kabupaten Badung, Bali, sebagai langkah awal untuk membangun 1.000 toilet di berbagai destinasi wisata Indonesia.

"Program ini bertujuan meningkatkan sanitasi di area publik termasuk tempat wisata agar seluruh pengunjung, baik masyarakat Indonesia maupun wisatawan mancanegara dapat merasakan kemudahan akses untuk toilet yang bersih, sehat, aman, dan nyaman," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan resmi yang diterima di Badung, Bali Rabu, Rabu.

Ia mengatakan Program Toilet Untuk Negeri tersebut nantinya bisa dijalankan di destinasi wisata lainnya, termasuk desa-desa wisata.

Program Toilet Untuk Negeri menjadi proyek percontohan optimalisasi sanitasi berbasis teknologi dan ramah lingkungan, diantaranya karena toilet yang dihadirkan sepenuhnya menggunakan sistem touchless atau tanpa sentuh.

Baca juga: Menparekraf: Toilet di destinasi wisata harus penuhi standar nasional

"Toiletnya nyaman dan mudah-mudah bisa dijaga. Targetnya 1.000 toilet di destinasi-destinasi wisata yang bekerja sama dengan Program Toilet Untuk Negeri. Kami melihat destinasi unggulan seperti Bali dan lima destinasi pariwisata super prioritas hingga desa-desa wisata yang menjadi salah satu penilaian suatu destinasi itu adalah toiletnya," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan pilot project TUN memiliki nilai strategis dalam konteks peningkatan kualitas pengelolaan toilet umum di daya tarik wisata.

"Sebagai best practice pengelolaan toilet di daya tarik wisata sekaligus menciptakan peluang lapangan usaha baru serta upaya peningkatan kualitas pelayanan wisatawan," ungkapnya.

Ia menambahkan program yang menghadirkan toilet yang ramah lingkungan dan bersih itu juga dapat membuka lapangan kerja, karena keterlibatan anggota masyarakat dalam program itu.

Menparekraf menceritakan salah satu delegasi World Tourism Day yang beberapa waktu lalu diajak berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran Bali sempat menyampaikan kekagumannya.

“Kemarin di Penglipuran salah satu delegasi sangat kagum karena ada desa yang memiliki toilet yang bersih seperti itu, ini menunjukkan keluhuran kearifan lokal kita dalam menjaga kebersihan," ujar Sandiaga Uno.

Baca juga: Kemanprekraf revitalisasi toilet di Bali dan lima DPSP Indonesia

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022