"Apa yang dilakukan Baim sebagai pembuat konten, penting agar diingatkan secara serius. Mereka sebagai konten kreator seharusnya tidak membuat kreativitas yang membodohi masyarakat," kata Dewi Kanti Setianingsih saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Dewi Kanti mengharapkan para konten kreator dapat membuat konten kreatif berisi kampanye publik untuk membantu para kelompok rentan.
Baca juga: Komnas Perempuan: Konten prank KDRT sakiti korban
"Konten kreatif yang punya simpati dan empati terhadap situasi sosial di masyarakat," katanya.
Pihaknya mencontohkan korban KDRT yang biasanya merupakan perempuan dan anak merupakan salah satu kelompok rentan tersebut.
"Korban KDRT itu kebanyakan perempuan dan anak, kelompok rentan," kata Ketua Sub Komisi Pemantauan Komnas Perempuan ini.
Komnas Perempuan meminta para konten kreator agar dapat membuat konten yang berkontribusi terhadap upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Baca juga: Komnas Perempuan ingatkan masyarakat berhati-hati membuat konten
"Membangun kreativitas dengan hal-hal yang sensitif terhadap persoalan di masyarakat. Itu akan berkontribusi terhadap penghapusan kekerasan yang ada di masyarakat," katanya.
Sebelumnya, pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven membuat konten lelucon mengenai KDRT.
Paula berpura-pura melaporkan kasus KDRT yang dialaminya kepada Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca juga: Komnas Perempuan: Proses hukum lelucon isu KDRT perlu dilanjutkan
Baim dan Paula kemudian meminta maaf atas perbuatannya kepada para korban KDRT dan polisi.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022