Denpasar (ANTARA) - Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Bali Dewa Made Indra memberikan arahan kepada kabupaten dan kota untuk mempercepat vaksinasi hewan ternak untuk kelancaran pertemuan G20 November 2022.
"Menindaklanjuti arahan Satgas Penanganan PMK Nasional, agar penyakit mulut dan kuku tidak menjadi isu yang mengganggu jalannya KTT G20, maka dipandang perlu mengambil langkah-langkah strategis dalam percepatan vaksinasi PMK," kata dia di Denpasar, Selasa.
Adapun langkah utama yang disebutkan Indra adalah target 80 persen capaian vaksinasi PMK tahap satu pada akhir Oktober 2022, sementara G20 puncaknya akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022.
Baca juga: Karantina Pertanian Padang sebut tiga daerah sudah zona hijau PMK
Diketahui hingga saat ini vaksinasi untuk hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi berjumlah 299.054 dari target 80 persen yaitu 687.177 ekor. Artinya sebanyak 388.123 hewan berkaki empat lagi yang belum mendapat suntikan.
Indra juga menyebutkan apabila kabupaten/kota telah memenuhi target tersebut diharapkan untuk tetap melanjutkan vaksinasi PMK. Dari sembilan Kabupaten/Kota se-Bali, Denpasar menjadi wilayah dengan kekurangan paling sedikit, yaitu 987 ekor ternak belum tervaksinasi.
Baca juga: Aceh sudah nihil kasus ternak terinfeksi penyakit mulut dan kuku
"Selama bulan Oktober 2022 agar fokus pada vaksinasi PMK Tahap I dan menunda vaksinasi PMK Tahap II," ujar Indra yang juga menjabat sebagai Sekda Pemprov Bali.
Selain itu, khusus untuk Kabupaten Karangasem dan Buleleng, Ketua Satgas Penanganan PMK itu meminta adanya penambahan tenaga vaksinator, serta menggelar gebyar vaksinasi PMK.
Baca juga: Produsen es krim kenalkan program kemitraan ke peserta Sherpa G20
Hal ini mengacu pada jumlah hewan ternak yang tinggi di dua wilayah tersebut, yaitu Karangasem dengan total 226.603 ekor dan Buleleng 174.500 ekor. Sementara saat ini vaksinasi pertama di Karangasem baru diberikan kepada 33.368 dengan dikerjakan oleh 57 tenaga vaksinator, dan Buleleng 38.672 ternak tervaksinasi oleh 35 petugas.
"Satgas Penanganan PMK Kabupaten/Kota se-Bali agar melibatkan asosiasi usaha peternakan sapi, kerbau, kambing dan babi. Satgas Penanganan PMK Provinsi Bali, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Bali siap memfasilitasi atau mendukung vaksinasi PMK ," kata Indra.
Adapun komposisi populasi hewan ternak yang harus mendapat vaksinasi di Bali adalah sapi dengan 418.557 ekor, disusul babi 401.906, kambing 37.120 dan kerbau 1.388 ekor.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022