kejadian bencana sudah terjadi di sejumlah daerah di Jabar, walaupun baru masuk musim hujan seperti di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Bogor, Ciamis, dan Tasikmalaya.

Bandung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat meminta bupati dan wali kota untuk mempersiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), terkait upaya untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yaitu banjir dan longsor pada musim hujan yang diprediksi terjadi pada akhir 2022 dan awal tahun 2023.

"Hingga akhir tahun BTT harus tetap ada, meskipun saat ini ada intruksi juga dari Presiden untuk memanfaatkan BTT ini untuk penanggulangan inflasi. Kami mengimbau, mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar tetap ada alokasi untuk penanggulangan bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan di Gedung Sate Bandung, Selasa.

Danny mengatakan kondisi atau waktu yang harus dicermati adalah awal tahun seperti Januari dan Februari 2023, yakni pada kurun waktu tersebut biasanya saat puncak musim hujan masih terjadi dan anggaran harus disiapkan, diantaranya dari sumber selain APBD.

"Jadi perlu diantisipasi juga adalah bencana di bulan Januari dan Februari 2023 itu sering kali APBD kita sudah ditutup, dikembalikan kalau tidak terpakai, tetapi APBD berikutnya belum bisa digunakan. Ini harus ada antisipasi dana," kata dia.

Menurut dia bantuan pun dapat berasal dari pihak swasta atau masyarakat dan biasanya dana dari masyarakat ini bisa lebih cepat disalurkan karena tidak selaku APBD yang harus ditetapkan dahulu.

Dia menuturkan kejadian bencana sudah terjadi di sejumlah daerah di Jabar, walaupun baru masuk musim hujan, seperti di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Bogor, Ciamis, dan Tasikmalaya.

Adapun daerah yang sudah menyatakan siaga bencana di Jawa Barat, kata dia, baru lima daerah.

"Kami mengimbau agar (daerah di Jabar) segera menetapkan status siaga darurat agar kewaspadaan khususnya aparat yang terkait dengan penanggulangan bencana," kata dia.

"Lalu kewaspadaan masyarakat ini bisa meningkat dan tentu dengan status siaga darurat ini bukan hanya aspek kekhawatiran atau ketakutan yang dimunculkan, tetapi adalah dorongan untuk melakukan mitigasi," lanjut dia.
Baca juga: Jabar turunkan alat berat bersihkan material banjir di Garut
Baca juga: Antisipasi kemarau, 1.800 sukarelawan disiagakan BPBD Cianjur-Jabar
Baca juga: SAR gabungan masih cari korban terseret arus Sungai Cianjur

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022