Purwakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak masyarakat Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat berperan dalam program percepatan penurunan stunting demi mencapai target zero stunting pada 2024.

"Pencegahan stunting harus dilakukan secara bersama-sama," kata Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN Martin Suanta di sela sosialisasi percepatan penurunan stunting di Desa Kertajaya, Kecamatan Pasawahan di Purwakarta, Selasa.

Ia mengatakan sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menunjuk BKKBN sebagai koordinator dalam percepatan penurunan stunting.

Oleh karena itu pihaknya akan terus melakukan sosialisasi mengenai hal tersebut.

Meski demikian, katanya, penanganan stunting di Tanah Air ini melibatkan sejumlah lembaga pemerintah, karena dibutuhkan kolaborasi.

Pada 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persen dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30 persen penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Baca juga: BKKBN: Bonus demografi dampak penurunan tajam kelahiran

Indonesia menjadi generasi emas pada 2045. Atas hal tersebut sejak saat ini tengah dipersiapkan untuk menuju generasi emas itu, salah satunya dengan penurunan stunting melalui target zero stunting pada 2024.

"Tahun 2045 Indonesia masuk generasi emas. Artinya, harus disiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul, SDM yang berkualitas. Tapi bagaimana bisa mewujudkan generasi emas, SDM yang unggul dan berkualitas kalau masih banyak kasus stunting. Karena itulah dilakukan percepatan penurunan stunting," kata dia.

Menurut dia, keberhasilan melakukan penurunan stunting akan menentukan Indonesia dalam menciptakan generasi unggul dan berkualitas pada 2045.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat ikut membantu pemerintah dalam menurunkan stunting di daerah masing-masing.

Hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Kabid Dalduk Dinas PPKB Purwakarta, Koordinator Bidang Dalduk BKKBN Jawa Barat, serta aparat desa setempat. 

Baca juga: Wagub Jatim: Semua pihak tak sepelekan RAN PASTI capai target stunting
Baca juga: Pakar kemukakan lima aspek penting terkait pengendalian stunting
Baca juga: Kemenko PMK: Keluarga berperan strategis dalam pencegahan stunting


Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022