Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru memperkirakan transaksi perdagangan pada Festival Islam dan Halal Johor (FIJO) 2022 yang berlangsung sejak 29 September hingga 2 Oktober lalu mencapai 20 juta ringgit Malaysia atau setara Rp65,74 miliar.
Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KJRI Johor Bahru Mohamad Rizali Noor dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARA di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan proyeksi nilai perdagangan FIJO 2022 tersebut diperoleh melalui stan penjualan dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk mengekspor produk dari lima perusahaan lokal.
"Perwakilan dari Jalen Sdn Bhd, We1 Manfacturing (M) Sdn Bhd, Hsrich Global Sdn Bhd, Kia Shing Foodtec Sdn Bhd dan Irma Ariandi Global Sdn Bhd masing-masing menandatangani MoU dengan PT Irma Ariandi Global Indonesia untuk memasarkan produknya di Indonesia," ujar Rizali.
Sementara itu, untuk nilai transaksi khusus di paviliun Indonesia dalam FIJO 2022, menurut KJRI Johor Bahru, diperkirakan mencapai Rp90,84 juta.
Rizali mengatakan produk Indonesia yang diminati oleh pengunjung dalam FIJO 2022 adalah fashion seperti batik dan kain sarung, serta makanan yang berupa makanan ringan olahan ikan dan mi.
Dalam upaya mendorong diplomasi ekonomi untuk mewujudkan kerja sama peluang usaha, potensi bisnis dan investasi, KJRI Johor Bahru memang memfasilitasi Pemerintah Daerah untuk aktif terlibat dalam pameran internasional, salah satunya melalui FIJO, kata Rizali.
Menurut dia, FIJO 2022 merupakan pameran dagang yang menyediakan platform bagi produsen industri halal Malaysia untuk mempromosikan produk atau jasa serta menangkap pasar konsumen halal lokal maupun global.
Festival itu terselenggara dengan tujuan untuk menjadikan Johor sebagai hub halal, melayani permintaan produk dan layanan halal, serta menjadikan Johor sebagai salah satu pemain utama dalam industri halal global.
Festival kali ini yang kedua kalinya terselenggara atas kerja sama Kerajaan Negeri Johor, Perbadanan Usahawan Johor dan Warisan Ad. Yang pertama terlaksana pada 2019.
Peserta pameran FIJO 2022 terdiri dari 15 negara antara lain Indonesia, Suriah, Lebanon, Turki dan Inggris. Sebagian besar peserta, menurut Rizali, berasal dari industri makanan dan minuman, fashion, keuangan dan asuransi, pariwisata, kesehatan dan kecantikan.
KJRI Johor Bahru menggandeng Pemerintah BP Batam, Pemerintah Daerah Sumatera Utara, Rumah BUMN Batam, Batam TV, dan Gajah Duduk yang berada dalam Paviliun Indonesia (terdiri dari 8 booth).
Selain itu, ia mengatakan ada pula perwakilan UMKM dari Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah, Mi Urai dan Mi Best Wok yang juga berasal dari Jawa Timur.
Kegiatan itu berlangsung pada 29 September sampai dengan 2 Oktober 2022 di Persada International Convention Center, Johor Bahru, dan ditutup oleh Menteri Besar Johor, Datuk Onn Hafiz Ghazi.
Turut hadir dalam upacara penutupan tersebut Konsul Jenderal RI Johor Bahru Sigit S Widiyanto dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad serta EXCO Pemuda dan Olahraga Negeri Johor Mohd Hairi bin Mad Shah, serta pejabat-pejabat tinggi Negeri Johor.
Dalam rangkaian site visit, Menteri Besar Negeri Johor melakukan kunjungan ke Paviliun Indonesia dan Konsul Jenderal RI Johor Bahru sempat mengalungkan ulos Tapanuli sebagai simbol persaudaraan antara Negeri Johor dengan Indonesia.
Baca juga: KJRI promosikan kegiatan pariwisata Batam di Johor Bahru
Baca juga: KJRI Johor dorong kerja sama UMKM di perbatasan
Baca juga: KJRI Johor bantu mahasiswa UTM asal Indonesia yang terkurung di kampus
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022