Kita bersyukur terjadi penurunan angka kasus karena adanya upaya penjangkauan yang dilakukan secara rutinAmbon (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Maluku menyebutkan pengidap HIV/AIDS di daerah itu didominasi usia produktif dengan kisaran usia 25 sampai 40 tahun.
"Berdasarkan data angka kasus cukup banyak ditemukan pada usia usia produktif, dimana penderitanya kebanyakan tertular karena beberapa faktor, hubungan seks, narkoba dan penggunaan jarum suntik secara tidak bertanggunjawab," kata Pengelola program pada KPA Maluku, Chris Hutubessy di Ambon, Selasa.
Dikatakannya, temuan kasus HIV/AIDS di Maluku khususnya Kota Ambon mengalami penurunan dibandingkan tiga tahun lalu.
Baca juga: KPAD: Kasus HIV AIDS di NTT bertambah 285 kasus
Di tahun 2019, jumlah kasus HIV/AIDS ada di angka 309 kasus, tetapi hingga Juni 2022 temuan kasus di angka 131 kasus.
Sedangkan di Provinsi Maluku, jumlah temuan kasus HIV/AIDS di tahun 2019 ada di angka 565 kasus, mengalami penurunan di 2022 yakni 156 kasus.
"Kita bersyukur terjadi penurunan angka kasus karena adanya upaya penjangkauan yang dilakukan secara rutin," katanya.
Baca juga: Kemenkes: 407 mahasiswa idap HIV di Bandung akumulasi selama 31 tahun
Chris menyatakan, upaya penjangkauan kasus dilakukan tidak hanya sebatas populasi kunci, tetapi juga menyebar ke masyarakat umum.
Berbagai cara dilakukan melalui Tes HIV atau juga sering disebut dengan VCT (Voluntary Counseling and Testing), untuk mengetahui status HIV dan dilakukan secara sukarela serta melalui proses konseling terlebih dahulu.
Baca juga: Kasus HIV/AIDS Kabupaten Bogor capai 2.616 orang
"Kita tidak hanya fokus di usia produktif tetapi dilakukan di populasi umum misalnya masyarakat, agar semua terjangkau dan dapat dilakukan pengobatan dan pendampingan," kata Chris.
"Kita tidak hanya fokus di usia produktif tetapi dilakukan di populasi umum misalnya masyarakat, agar semua terjangkau dan dapat dilakukan pengobatan dan pendampingan," kata Chris.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022