Jakarta (ANTARA) - Bendera Merah Putih yang dikibarkan setengah tiang menyambut kehadiran jenazah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II TNI, Marsekal Madya TNI Novyan Samyoga, di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa.

Jenazah perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang berlatar penerbang tempur itu dimakamkan di sana, dengan inspektur upacara Inspektur Jenderal TNI, Letnan Jenderal TNI (Marinir) Bambang Suswantono.

Turut menghadiri pemakaman itu adalah mantan Wakil Presiden, Prof Dr Boediono, dan istrinya, Herawati Boediono, Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, dan istrinya, Hetty Andika Perkasa; Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Dudung Abdurrahman. Selain itu puluhan perwira tinggi ketiga matra TNI juga hadir.

Samyoga pernah menjadi ajudan Boediono saat dia menyandang pangkat kolonel penerbang. Proses pemakaman jenazah mantan kepala Dinas Penerangan TNI AU dan panglima Komando Sektor Pertahanan Udara I Kohanudnas TNI itu juga membacakan riwayat hidup singkat almarhum dan apel persada.

Samyoga lahir di Jakarta pada 15 November 1967, menikah dengan Dian Puspita Sari, dan dikaruniai tiga anak, yaitu M.I. Goldi Prayoga, Fadhilah Adinda Larasati, dan M Akbar Wirayoga.

Samyoga, yang merupakan lulusan Akademi TNI AU pada 1989 dan SMA Negeri I Jakarta, meninggal dunia di RS Pusat TNI AD Gatot Soebroto, Senin (3/10), pukul 19.40 WIB. Ia sempat menjadi komandan Pangkalan TNI AU Soepadio di Pontianak, di mana dia menggagas Pontianak Air Show sekaligus menyiapkan operasionalisasi skuadron udara unmanned aerial vehicle (UAV).

Ia juga pernah menjadi komandan Pangkalan Udara TNI AU Adi Soetjipto di Yogyakarta dan sempat memimpin delegasi TNI AU dengan Jupiter Air Show pada Singapore Air Show di Singapura. Jabatan terakhir Novan Samyoga adalah sebagai panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan TNI II.

Saat dimintai kesannya terhadap almarhum, Boediono menyatakan Samyoga sebagai ajudan yang bekerja dengan sangat baik.

"Almarhum salah satu ajudan saya, bekerja dengan sangat baik dan cakap, dan setelah itu kariernya menanjak. Saya terkesan saat berjumpa pertama dengan almarhum, seorang yang kalem," kata Boediono.

Sementara itu, Perkasa menyatakan Samyoga sebagai prajurit yang cerdas sehingga ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Pangkogabwilhan II.

"Beliau orang yang sangat cerdas dan presiden tidak salah pilih menjadikan beliau sebagai panglima Kogabwilhan II; yang memilih beliau sebagai panglima Kogabwilhan II itu adalah presiden," kata Andika.

Dia mengenang pertemuan terakhirnya dengan Samyoga saat melakukan persiapan KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu.

"Interaksi terakhir kami adalah Jumat lalu. Kami di Bali menghadapi persiapan KTT G20, namanya tactical floor game, beliau sebagai panglima (Kogabwilhan II) dan saya sebagai penanggung jawab, melakukan persiapan satu hari, dan itu yang terakhir. Saya kira kita semua bangga, pernah memiliki panglima Kogabwilhan II seperti beliau," kata dia.

Samyoga juga dekat dengan insan pers. Executive Producer CNN Indonesia TV Eleonora Ira mengenang Samyoga sebagai narasumber yang ramah dan dekat dengan wartawan.

"Saya ingat betapa almarhum membantu saya dan kami dalam Uji Kompetensi Wartawan. Saya harus menghubungi narasumber yang sangat kredibel dan beliau bersedia menerima panggilan telepon saya di depan penguji," kata Eleonora Ira yang juga hadir pada pemakaman itu.

Salah satu hal yang dibahas Samyoga dalam panggilan telepon itu adalah ucapan terima kasih almarhum atas liputan HUT TNI dari pesawat terbang TNI AU dan darat yang dikemas sedemikian apik oleh media massa di mana dia berkarya. Saat itu dia menjadi kepala Dinas Penerangan TNI AU.

Baca juga: Pangkogabwilhan II Marsda Novyan Samyoga meninggal dunia di RSPAD

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022