Peso ditutup pada rekor 59 terhadap greenback pada Senin (3/10/2022), mengambil penurunan sejauh tahun ini menjadi 13 persen, terbesar di Asia Tenggara.
Para pembuat kebijakan telah menghubungkan penurunan terutama dengan kekuatan dolar.
"Kami meminta mereka yang memiliki sarana untuk tidak mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari perubahan kondisi pasar," kata Bangko Sentral ng Pilipinas dalam sebuah pernyataan.
"Ini tidak membantu peso Filipina; itu tidak membantu Filipina. Apa yang bisa kita lakukan adalah membawa semua transaksi ke dalam pasar formal yang terorganisir dan dapat diakses yang menawarkan perlindungan konsumen."
Baca juga: Peso pimpin penurunan, baht naik di antara mata uang Asia yang beragam
Baca juga: Mata uang di Asia menguat, ditopang imbal hasil obligasi AS mundur
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022