PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan upaya untuk menyediakan hunian terjangkau bagi semua orang.
"Kita butuh aksi yang lebih mendesak dan investasi yang lebih besar untuk menyediakan hunian terjangkau bagi semua orang, bersama akses terhadap listrik, air bersih, sanitasi, transportasi, dan layanan dasar lainnya," kata Guterres dalam pesannya di Hari Habitat Sedunia, Senin (3/10).
Guterres mengungkapkan serangkaian tantangan, mulai dari kekacauan iklim dan konflik hingga COVID-19, sedang menghantam populasi yang paling rentan; sementara urbanisasi yang cepat dan tidak terencana kian memperburuk tantangan-tantangan tersebut.
Dia menyebutkan lebih dari 1 miliar penduduk dunia tinggal di permukiman yang terlalu padat dengan kondisi hunian tidak layak dan jumlahnya meningkat setiap hari.
"Tidak meninggalkan siapa pun adalah janji inti dari Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. Ini berarti menjadikan kota ramah bagi perempuan dan anak-anak, menutup kesenjangan antara si kaya dan si miskin, di dalam dan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, maupun di dalam dan antara kawasan maju dan berkembang," katanya.
Menurut dia, permukiman inklusif dan berkelanjutan menjadi hal penting dalam kehidupan masyarakat.
"Kota dan permukiman manusia yang inklusif, aman, kokoh, dan berkelanjutan sangatlah penting, dan aksi lokal menjadi kuncinya," ujar Antonio Guterres.
Hari Habitat Sedunia diperingati setiap Senin pertama Oktober setiap tahun dan ditetapkan oleh PBB sebagai momen untuk merenungkan berbagai keadaan di kota-kota besar dan kecil, serta pemenuhan hak dasar semua orang atas tempat tinggal yang layak.
Tema Hari Habitat Sedunia 2022 ialah Mind the Gap. Leave No One and No Place Behind, yang menyoroti ketidaksetaraan dalam berbagai kondisi kehidupan di seluruh dunia. Hari Habitat Sedunia kali pertama dirayakan pada tahun 1986 di Nairobi, Kenya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022