terdiri atas 10 proyek food security, 17 proyek energi baru terbarukan, dan 5 proyek pemerintah
Bandung (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono menyebutkan dalam West Java Investment Summit atau WJIS 2022 ditawarkan sejumlah proyek investasi dengan total nilai mencapai Rp59,73 triliun.
"Itu terdiri atas 10 proyek food security, 17 proyek energi baru terbarukan, dan 5 proyek pemerintah," kata Bambang Pramono pada acara Japri (Jabar Punya Informasi) Vol 103 di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Sebagai contohnya, untuk food security, proyek yang ditawarkan di antaranya revitalisasi pabrik gula milik RNI berlokasi di Kabupaten Subang senilai Rp1,3 triliun. Kemudian, pembangunan pabrik susu di Kabupaten Bandung senilai Rp104 miliar.
"Food security menjadi isu penting usai kasus COVID-19. Setiap negara berlomba untuk mencapai ketahanan pangan untuk negaranya sendiri. Semua ingin memastikan kecukupan pangan bagi rakyatnya. Sehingga mampu mengendalikan produksi, distribusi, hingga inflasi dengan baik," katanya.
Selain food security, renewable energy atau energi baru terbarukan juga menjadi isu yang bakal ditawarkan dalam WJIS nanti.
Nilai realisasi investasi di Jawa Barat sampai semester pertama 2022 sudah mencapai Rp83,5 triliun. Nilai itu masih yang tertinggi di antara realisasi investasi provinsi lain, kata Analis Kebijakan Ahli Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Deni Rusyana.
Deni mengatakan, Jabar masih menjadi minat utama investor untuk masuk karena didukung banyaknya kemudahan berinvestasi, mulai dari ketersediaan infrastruktur sampai mudahnya mengurus perizinan.
Selain itu, informasi peluang investasi di Jabar juga terus disampaikan, seperti melalui berbagai kegiatan pameran. Salah satunya, West Java Investment Summit atau WJIS.
Pemda Provinsi Jabar bersama Bank Indonesia menggelar event promosi investasi berbalut kegiatan WJIS itu pada Rabu (5/10) dan Kamis (6/10).
"WJIS sebagai salah satu upaya terus mendorong pertumbuhan investasi di Jabar. Dengan meningkatnya investasi, maka tentunya akan memiliki efek positif bagi perekonomian Jabar. Misalnya, terbuka lowongan pekerjaan," ujar Deni.
Baca juga: SKK Migas ajak daerah tingkatkan iklim investasi hulu migas
Baca juga: Presiden Jokowi: RI masih dipercaya perusahaan global meski ada krisis
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022