Kita rayu mereka, tadinya mau ke negara lain salah satunya Vietnam, tapi kita kasih tawaran yang baik Alhamdulillah mereka bisa hadir untuk groundbreaking hari iniJakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pabrik pipa yang tengah dibangun di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah merupakan hasil upaya Indonesia "menelikung" Vietnam dalam mendatangkan investasi tersebut.
Bahlil membeberkan bahwa Wavin B.V. sebelumnya berencana melakukan investasi pembangunan pabrik pipa tersebut di negara lain, termasuk Vietnam sebagai salah satu opsinya, tapi ia berhasil merayu perusahaan Belanda tersebut untuk akhirnya memilih Indonesia.
"Kita rayu mereka, tadinya mau ke negara lain salah satunya Vietnam, tapi kita kasih tawaran yang baik Alhamdulillah mereka bisa hadir untuk groundbreaking hari ini," kata Bahlil dalam laporannya pada prosesi peletakan batu pertama pabrik pipa Wavin di KIT Batang, Jawa Tengah, Senin.
Prosesi peletakan batu pertama pabrik pipa tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang hadir langsung di KIT Batang. Wavin menggandeng perusahaan India, Obria, dan membangun pabrik pipa tersebut melalui PT Wavin Manufacturing Indonesia.
Bahlil menjelaskan nilai strategis investasi tersebut sebab selama ini 80 persen pipa di Indonesia masih harus didatangkan secara impor.
Menurut Bahlil, Wavin telah melaporkan bahwa pabrik pipa yang dibangun tersebut merupakan salah satu fasilitas produksi terbesar mereka di dunia.
"Produksinya bukan hanya untuk penetrasi di Asia Tenggara dan Pasifik, tetapi juga akan diekspor ke Eropa," katanya.
Bahlil menuturkan bahwa pabrik pipa tersebut diproyeksi selesai dibangun dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.
Menurut laporan Kementerian Investasi/BKPM pada 23 November 2020, komitmen investasi Wavin tercapai dalam pertemuan di Den Haag, Belanda, pada 11 November 2020.
Dalam laporan tersebut disebutkan pula nilai investasi Wavin di Indonesia sebesar 125 juta dolar AS (sekira Rp1,9 triliun berdasarkan kurs 3 Oktober 2022) dengan proyeksi penyerapan 400-500 tenaga kerja secara langsung.
Baca juga: Presiden Jokowi: RI masih dipercaya perusahaan global meski ada krisis
Baca juga: KEK Galang Batang Bintan dapat tambahan investasi Rp30 triliun
Baca juga: Akselerasi untuk mewujudkan Kawasan Industri Terpadu Batang
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022