Jakarta (ANTARA) - Jenama fesyen lokal asal Bandung, Calla The Label, kini membuka gerai baru Calla Home di Plaza Indonesia. Ini merupakan gerai ketiga setelah jenama ini membuka gerai di Astha 8, Jakarta dan White Space di Bandung.

Pendiri Calla The Label, Yeri Afriyani, dalam siaran resmi, Senin, mengatakan Plaza Indonesia dinilai cukup strategis dalam menjangkau masyarakat kelas atas.

“Kami sebenarnya ingin membuktikan bahwa produk lokal sudah bisa disandingkan dengan produk-produk luar negeri, baik dari segi desain hingga bahan yang digunakan," kata dia.

Sejak didirikan pada 2017, Calla the Label memiliki visi untuk menjadi pilihan busana yang unik, bersemangat dan ceria yang diformulasikan dengan bahan yang nyaman. Karena kepeduliannya terhadap bahan yang digunakan, pendiri Calla the Label bekerjasama dengan Lenzing Group untuk menghasilkan produk-produk ramah lingkungan dengan menggunakan kain tencel alami.

Baru-baru ini, Calla the Label berpartisipasi pada acara Project Tokyo 2022, yang membuka kesempatan Calla the Label untuk memasarkan produknya di Jepang, pada September lalu. Selain itu, Calla the Label juga melebarkan sayap bisnis dengan meluncurkan produk parfum yang diberi nama "Calily Parfume". Parfum ini terdiri dari 5 macam varian yang menggambarkan sesuatu yang fun dan colourful pada setiap wangi yang dikeluarkan dan diklaim dapat bertahan hingga 6 jam.

Pada peluncuran Calla Home ini, Calla the Label juga menghadirkan koleksi khusus yang terdiri dari empat pola menarik, yakni cross, cinnamon, flower tosca dan autumn flower. Keempat pola ini dirancang sesuai dengan identitas Calla the Label yang bold, vibrants, dan playful, tentunya cocok dengan wanita aktif masa kini. Keempat koleksi ini hanya dijual terbatas pada periode pembukaan Calla Home di Plaza Indonesia.



Baca juga: Produksi yang "zero-waste" kian jadi andalan UMKM batik

Baca juga: JFW 2023 ingin jadi ajang pengakuan terhadap industri fesyen Indonesia

Baca juga: Telusur Kultur rilis koleksi terinspirasi tulisan belakang truk

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022