Saya mengimbau teman-teman Pasoepati, Surakartans, dan lain-lain tetap tertib di pertandingan-pertandingan Persis berikutnya, entah itu away atau homeSolo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta para pendukung Persis Solo belajar dari insiden Kanjuruhan, Malang yang mengakibatkan meninggalnya lebih dari seratus suporter sepak bola.
"Saya mengimbau teman-teman Pasoepati, Surakartans, dan lain-lain tetap tertib di pertandingan-pertandingan Persis berikutnya, entah itu away atau home," katanya di Solo, Senin.
Ia meminta para suporter untuk tetap tenang, tertib, serta tidak terpancing keributan ketika mendampingi Persis saat bertanding.
Baca juga: Arema FC tegaskan tidak jual tiket lebihi kapasitas stadion
"Kita belajar dari kesalahan ini. Inilah yang penting tugas saya mengimbau teman-teman yang ada di Solo," katanya.
Disinggung mengenai langkah antisipasi jika ada kerusuhan yang melibatkan suporter, menurut dia dari sisi keamanan harus lebih diperhatikan.
"Keamanan kemarin saya lihat masalah gas air mata memicu banyak pro kontra juga," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai ancaman sanksi dari FIFA, salah satunya kemungkinan dicabutnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, ia berharap tidak terjadi mengingat Solo menjadi salah satu tuan rumah perhelatan tersebut.
Baca juga: Menkes: 26 korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat ditangani cepat
"Ya pasti merugikan, persiapan sudah matang dan lain-lain," katanya.
Meski demikian, ia meminta seluruh pihak untuk menunggu keputusan yang diberikan oleh FIFA.
"Kita tunggu saya keputusannya ya," katanya.
Pada Sabtu (1/10) malam terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang menyusul kekalahan tuan rumah Arena 2-3 oleh Persebaya dalam lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia yang mengakibatkan setidaknya 125 orang meninggal dunia.
Baca juga: Komisi X DPR desak hentikan sementara Liga 1 hingga Liga 3
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022