Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, Indonesia siap memenuhi permintaan negara-negara Pasifik untuk menjadi penghubung atau jembatan kerjasama antara negara-negara di Asia dan Pasifik menyangkut berbagai bidang seperti ekonomi dan sosial budaya. "Indonesia secara geografis bisa digunakan sebagai jembatan antara negara-negara Pasifik dengan Asia," kata Yudhoyono dalam jumpa pers mendadak dengan para wartawan di Balai Sidang Jakarta, Senin siang. Yudhoyono mengemukakan hal itu usai pertemuan dengan beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan sejumlah negara Pasifik seperti Vanuatu, Nauru, PNG, Kaledonia Baru, Fiji serta Mikronesia yang berada di Jakarta untuk menghadiri sidang Komisi PBB Bidang Ekonomi dan Sosial untuk wilayah Asia dan Pasifik atau UNESCAP. Kepala Negara mengatakan sebenarnya Indonesia sejak beberapa tahun terakhir ini telah menjadi penghubung antara negara-negara Pasifik dengan Asia. Namun dengan adanya permintaan yang disampaikan disela-sela sidang ESCAP ini, maka Indonesia ingin meningkatkan perannya itu dalam kegiatan atau proyek yang konkret. "Kegiatan itu tidak harus berupa proyek-proyek besar tapi yang bisa diterapkan secara nyata atau `applicable` seperti proyek usaha kecil dan menengah atau UKM, kesehatan dan pendidikan," kata Yudhoyono yang tidak didampingi satu menteri pun itu. Untuk mewujudkan harapan negara-negara Pasifik itu, maka Indonesia ingin melibatkan pihak ketiga seperti negara-negara yang besar misalnya RR China. Sementara itu, ketika berbicara tentang kerja sama Indonesia dengan Pasifik, Kepala Negara mengemukakan Indonesia ingin menjadi bagian dari kerja sama di antara negara-negara Pasifik sendiri. "Mereka ingin agar kerja sama dengan Indonesia lebih konkret dan Indonesia menjadi bagian dari kerja sama itu," kata Yudhoyono yang didampingi kedua juru bicaranya yakni Dino Patti Djalal serta Andi Mallaranegng. Kerja sama konkret tersebut diharapkan benar-benar nyata misalnya di bidang pendidikan berupa pemberian beasiswa, program pengamanan pangan, pendidikan keterampilan serta pembiayaan mikro. Sementara itu, ketika ditanya wartawan apakah ada pemimpin Pasifik yang menanyakan perkembangan di Propinsi Papua dan Irian Jaya Barat, dengan tegas Yudhoyono mengatakan tidak ada satu pun pemimpin dari Pasifik itu yang menanyakan masalah pada kedua ptropinsi itu. "Justru saya yang menjelaskan bahwa saya baru kembali dari Merauke untuk meningkatkan kesejahteraan saudara-saudara kita misalnya di bidang kesehatan dan pendidikan," kata Yudhoyono.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006