Mahfud MD mengatakan Menpora perlu memanggil pihak-pihak tersebut untuk memastikan tegaknya peraturan pelaksanaan pertandingan sepak bola di Tanah Air, menyusul terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam yang menjatuhkan korban jiwa setidaknya sebanyak 125 orang.
"Menteri Pemuda dan Olahraga supaya secepatnya mengundang PSSI, pemilik klub, dan panitia pelaksana daerah untuk memastikan tegaknya peraturan di dalam pelaksanaan pertandingan, baik yang dibuat FIFA maupun yang diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan kita sebagai bagian dari upaya evaluasi total," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin.
Baca juga: Mahfud memastikan biaya rawat korban Kanjuruhan ditanggung negara
Hal tersebut merupakan salah satu keputusan yang diambil dalam rapat koordinasi antara Mahfud MD bersama sejumlah pihak sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo kepada para instansi terkait untuk mengusut tragedi Kanjuruhan.
Sejumlah pihak, di antaranya, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Menteri Kesehatan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Sosial, Panglima TNI, Kapolri, KONI, dan PSSI yang digelar di Kantor Kemenkopolhukam, Senin pagi.
Sebelumnya pada Minggu (2/10), Zainudin Amali telah meminta PSSI untuk memperbaiki sistem kompetisi Liga Indonesia agar tragedi di Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus orang tidak terulang kembali.
Baca juga: Mensos serahkan santunan bagi ahli waris korban tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Menpora kunjungi korban dan takziah ke rumah duka tragedi Kanjuruhan
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan mendapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman menonton," kata Amali di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Ia percaya bahwa PSSI sedang berusaha sekuat tenaga menyuguhkan pertandingan dengan sebaik-baiknya. Namun musibah tersebut tak terelakkan. Dia berharap kejadian tersebut tidak merusak sepak bola nasional karena cabang olahraga satu itu saat ini tengah berkembang.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022