Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan menyaksikan penyerahan bantuan sarana telekomunikasi pedesaan di Perguruan Islam Pondok Pesantren Tremas, Pacitan. Keterangan tertulis Kepala Humas Ditjen Postel, Depkominfo, Gatot S. Dewa Broto, di Jakarta, Senin, menyebutkan bantuan sarana telekomunikasi pedesaan dan komputer akan diserahkan Menkominfo Sofyan A. Djalil kepada Pimpinan Pondok Pesantren Tremas. Menurut rencana, Presiden Yudhoyono beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono akan mengadakan kunjungan kerja ke Jawa Timur pada tanggal 12 dan 13 April 2006. Kunjungan ke Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, merupakan kelanjutan dari acara pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) kelima dan juga acara peringatan Hari Air Dunia keenambelas di Indonesia, yang dipusatkan di Pendopo Kabupaten Pacitan. Menurut Gatot, sarana telekomunikasi pedesaan yang peralatannya untuk daerah tersebut dan sekitarnya diperoleh atas bantuan hibah murni dari Huawei Technologies Co. Ltd (RRC). Pada kesempatan itu, Huawei Technologies Co juga akan memberikan hibah murni berupa 20 BTS, yang disebarkan di sejumlah wilayah desa-desa tertinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah, yaitu enam BTS di Pacitan. Sebanyak 14 BTS lainnya akan dibangun di beberapa daerah lain di Jawa Timur, yaitu Trenggalek dua BTS, Bondowoso dua BTS, Madiun dua BTS, dan Situbondo tiga BTS, dan Jawa Tengah yaitu Wonogiri dua BTS, Banjarnegara satu BTS, dan Rembang dua BTS. Gatot menjelaskan kesepakatan pemberian bantuan hibah merupakan bagian dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada 17 Maret 2006, antara Ditjen Postel dengan Huawei Technologies Co. Ltd. MoU itu mengatur mengenai pemberian barang hibah berupa satu sistem perangkat telekomunikasi CDMA 2000-1X 450 MHz yang diantaranya adalah MSC, BSC dan 20 BTS. "Peralatan telekomunikasi tersebut diharapkan memungkinkan untuk memiliki `coverage` yang luas, sehingga dapat memenuhi layanan hingga daerah yang terpencil pedesaan." ujar Gatot. Bantuan lain yang diperoleh Pondok Pesantren Tremas adalah 16 komputer (yang dilengkapi dengan peralatan komunikasi data berkecepatan tinggi CDMA 2000 EV-DO) yang diperuntukaan untuk laboratorium komputer. Bantuan itu diperoleh atas dukungan PT Qualcomm International dengan menggunakan jaringan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia. Sedangkan software dan pelatihan untuk Community Access Point (CAP) akan diberikan oleh PT Microsoft Indonesia, yang memungkinkan memungkinkan komunitas Pondok Pesantren Tremas (yang terdiri dari 2.000 santri dan guru) untuk mengakses informasi secara langsung dari seluruh penjuru dunia. Bantuan para kontributor industri telekomunikasi itu merupakan wujud nyata implementasi program Universal Service Obligation (USO), dengan menggunakan skema Public Private Partnership (PPP) yang bertujuan mempercepat perluasan akses telekomunikasi ke semua desa di seluruh Indonesia pada 2010. "Dengan demikian, inisiatif konkret positif yang bergulir dari Pondok Pesantren Tremas ini diharapkan diikuti berbagai kalangan industri perangkat telekomunikasi lainnya untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengatasi kesenjangan digital," ujar Gatot. (*)
Copyright © ANTARA 2006