Jakarta (ANTARA) - Memodifikasi gaya hidup adalah salah satu solusi penting yang bisa diterapkan oleh penderita diabetes, kata dr. Ichwan Zuanto, yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
"Rutin berolahraga, batasi asupan karbohidrat dan gula sederhana juga menurunkan berat badan bisa membantu menurunkan gula darah," kata Ichwan kepada ANTARA, Senin.
Baca juga: Suka es teh? Lebih baik pilih tanpa gula
Olahraga dapat dilakukan setidaknya tiga hingga lima kali setiap pekan dengan durasi minimal 30 menit setiap sesi. Selain itu, konsumsi obat antidiabetes secara rutin dengan dosis tepat sesuai anjuran dokter juga bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah.
Diabetes bisa dihindari dengan mengurangi konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia, ketentuan batasan asupan gula harian yang dianjurkan telah tertera dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 di mana konsumsi gula pada orang dewasa maksimal 50 gram atau empat sendok makan per hari untuk menghindari risiko penyakit seperti diabetes.
Bila seseorang sudah terkena diabetes, gejala umum yang dirasakan meliputi mudah haus, mudah lapar, dan banyak berkemih
Untuk memastikan apakah seseorang terkena diabetes, perlu dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan gula darah puasa, gula darah dua jam setelah makan, atau pemeriksaan HbA1C yang mengukur jumlah hemoglobin yang berikatan dengan gula darah.
Konsumsi gula berlebih atau kurang berdampak terhadap sistem metabolisme tubuh. Gula yang berlebihan dapat membuat berat badan mudah naik dan sulit turun, sulit berhenti makan, infeksi gigi dan gusi serta meningkatkan risiko kanker.
Baca juga: Stafsus Menkeu sebut cukai bisa tekan konsumsi minuman berpemanis
Baca juga: BPOM dukung pengendalian produk gula berkalori tinggi
Baca juga: Dokter beri kiat cegah berat badan berlebih bagi ibu hamil
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022