Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang melanda sebagian besar wilayah provinsi di Indonesia pada Senin.

Menurut siaran informasi di laman resmi BMKG, hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, dan DKI Jakarta.

Bagian wilayah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan juga diprakirakan mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.

Selain itu, hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpeluang terjadi di bagian wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

BMKG juga menyampaikan peringatan dini berkenaan dengan potensi kemunculan gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan pada Senin pukul 07.00 WIB sampai Selasa (4/10) pukul 07.00 WIB.

Selama kurun itu, gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter diprakirakan menghampiri Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, dan Samudra Hindia Barat Sumatra.

Gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter juga berpeluang muncul di Perairan Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali, Lombok, Alas bagian Selatan, serta Samudra Hindia Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.

Pengelola pelayanan pelayaran serta warga yang tinggal dan beraktivitas di daerah pesisir diimbau untuk mewaspadai dampak gelombang tinggi di wilayah-wilayah perairan tersebut.

Baca juga:
BPBD DKI siagakan layanan 112 antisipasi potensi cuaca ekstrem
BMKG imbau 23 provinsi waspadai dampak cuaca ekstrem

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022