Kupang (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresiasi pembangunan bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, yang telah mencapai 68,49 persen.
"Bagus, metode dan hasil kerja rapi. Saya minta agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitas hasil kerja dan estetika dalam pembangunan Bendungan Temef," kata Menteri Basuki saat meninjau pembangunan bendungan tersebut di Temef, Kabupaten TTS, Minggu.
Menurut Menteri Basuki, salah satu hasil kerja yang dinilai bagus terutama dalam pengamanan lereng bendungan serta penghijauannya.
"Saya lihat ini sangat bagus penghijauan di lereng-lereng bendungan dengan menggunakan sprinkler Bisa dicontoh pada pembangunan bendungan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Menteri PUPR : Pembangunan Bendungan Manikin ditargetkan selesai 2024
Menteri Basuki juga berpesan untuk terus mempertahankan metode kerja yang rapi hingga tahap penyelesaian nanti.
"Jangan biarkan tanah yang telah digali/dikupas terbuka, tetapi langsung ditutup. Tanami dengan pohon buah-buahan dan bambu untuk mencegah terjadinya longsor," pesan Menteri Basuki.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Basuki juga menyampaikan pesannya kepada generasi muda PUPR yang bertugas untuk memanfaatkan betul pengalaman di lapangan untuk meningkatkan kemampuan teknis.
"Pelajari betul proses pembangunan bendungan ini. Bandingkan dengan teori yang didapat selama kuliah. Pelajari secara detail. Anda semua harus bisa jadi ahli bendungan," ujarnya.
Baca juga: Kementerian PUPR siap bangun Bendungan Kolhua di NTT pada 2022
Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Feriyanto Pawenrusi mengatakan, bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 45,78 juta meter kubik akan mengairi irigasi seluas 4.500 ha, mereduksi banjir 230 meter kubik perdetik dan menyediakan air baku dengan debit 0,13 meter perdetik serta menjadi potensi listrik mencapai satu megawatt.
Pembangunan Bendungan Temef dibangun sejak tahun 2018 dengan total biaya sekitar Rp2,7 triliun, dibagi menjadi empat paket pekerjaan, yakni paket satu dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bahagia Bangun Nusa, KSO dan paket 4 oleh PT Waskita Karya-Bahagia-Guntur, KSO meliputi pekerjaan bangunan pengelak, bendungan utama, hidromekanikal dan bangunan fasilitas.
Sementara untuk paket dua dan paket 3 dikerjakan PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari, KSO yang meliputi pekerjaan bangunan pelimpah dan jalan akses.
"Saat ini progres konstruksinya secara keseluruhan sebesar 68,49 persen dan ditargetkan seluruhnya rampung pada tahun 2023 yang direncanakan dapat mulai pengisian air bendungan (impounding) sekitar pada Agustus 2023," kata Feriyanto.
Baca juga: Menteri PUPR sebut Bendungan Raknamo sudah dimanfaatkan untuk irigasi
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022