Jakarta (ANTARA) - Penyerang PSS Sleman Boaz Solossa meminta setiap pihak untuk berhenti saling menyalahkan soal kerusuhan tragedi Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

Boaz mengimbau semua pihak untuk berdoa bagi keluarga yang kehilangan dan bagi pemulihan yang tengah dirawat, demikian dari unggahannya di Instagram pribadinya @boazsolossa, Minggu.

"Stop dulu mengkritik dan menyalahkan. Berdoa untuk keluarga yang kehilangan dan pemulihan yang masih dirawat. Pekalah sejenak. Kemanusiaan di atas ego pribadi. Ini duka kita semua. Tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia," tulisnya.

Baca juga: Menhan Prabowo berdukacita atas tragedi Kanjuruhan

A post shared by ???????????????? ????????.???????????????????? ???????????????????????????? (@boazsolossa)


Baca juga: Eks pemain Arema : tragedi Kanjuruhan jadi duka sepak bola Indonesia

Kerusuhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu.

Pada pertandingan tersebut, Persebaya Surabaya mampu memenangi pertandingan berkat gol yang dicetak oleh Silvio Rodrigues, Leo Lelis serta Sho Yamamoto, sedangkan Arema FC sempat membalas melalui Abel Camara (2).

Akibat kerusuhan ini, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan dari ketua umum PSSI Mochammad Iriawan.

LIB menyatakan, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia. Namun, total jumlah korban yang kehilangan nyawa masih belum dapat dipastikan.

Baca juga: Data sementara DVI Polri catat korban meninggal 125 orang

Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022