Malang (ANTARA) - Pendukung Arema FC, Aremania meminta semua pemangku kebijakan atau stakeholder sepak bola untuk berbenah usai tragedi yang berakibat meninggalnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.
"Kami berharap sepak bola Indonesia lebih baik. Semua pihak harus berbenah agar kejadian serupa tak terjadi di masa mendatang," kata salah seorang Aremania yang enggan disebut namanya saat ditemui usai aksi tabur bunga di depan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim, Minggu.
Aremania, kata dia, menyesalkan tragedi hingga mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
"Kami sedih, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya kami melakukan tabur bunga untuk menghormati yang telah gugur," katanya menambahkan.
Baca juga: Aremania tabur bunga di depan patung singa Stadion Kanjuruhan Malang
Baca juga: Bonek: Kemenangan Persebaya tak berarti dibandingkan hilangnya nyawa
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan dalam keterangannya mengatakan, pihaknya telah membentuk tim investigasi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10).
"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan berangkat ke Malang," kata Mochamad Iriawan.
Untuk itu, kata dia, PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Dia juga mengumumkan bahwa Liga 1 Indonesia dihentikan selama satu pekan.
Berdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya bertambah menjadi 129 orang.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan dan tragedi itu terjadi.
Baca juga: PSSI komunikasi dengan FIFA demi hindari sanksi pascakerusuhan Malang
Baca juga: PSSI bentuk tim investigasi tragedi Kanjuruhan
Pewarta: Willy Irawan/Abdul Hakim
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022