Jakarta (ANTARA) - Tidak kurang dari 200.000 orang dari seluruh lapisan masyarakat China berkumpul di Lapangan Tian'anmen dan area-area di sekitarnya di ibu kota Beijing, guna mengikuti upacara pengibaran bendera akbar dalam rangka peringatan Hari Nasional China yang digelar secara nasional pada Sabtu (1/10) sekitar pukul 06.00 waktu setempat,
Masyarakat China menikmati liburan selama sepekan untuk merayakan Hari Nasional. Namun beberapa orang yang bidang pekerjaannya berada di garis depan pelayanan masyarakat tetap menjalankan tugasnya.
Serangkaian kegiatan meliputi pameran, festival belanja, dan acara promosi pariwisata telah diagendakan sepanjang waktu liburan Hari Nasional. Kegiatan di taman pameran itu menarik perhatian banyak warga yang menyempatkan diri berkunjung dan merasakan wisata rekreasi bernuansa pedesaan.
Seorang warga bermarga Luo mengajak putranya ke pameran bertema produksi biji-bijian untuk sekadar "melihat dari dekat budaya pertanian, pencapaian ilmiah dan teknologi pertanian modern, serta memahami betapa sulitnya proses panen."
"Dengan kebijakan pemerintah yang baik di bidang pertanian, kami telah berubah dari rumah tangga berpenghasilan rendah menjadi keluarga yang hidup cukup sejahtera," kata Zhang Dan, warga yang turut menyaksikan upacara pengibaran bendera di Lapangan Tian'anmen. Dia berasal dari Kota Nanyang, Provinsi Henan, China Tengah, dengan sumber penghasilan utama dari bertanam gandum dan jagung.
Sementara itu di sebuah laboratorium deteksi virus COVID-19 di wilayah Quannan, Provinsi Jiangxi, China Timur, Zhong Le, masih harus bekerja saat liburan Hari Nasional. Suaminya mengirimkan beberapa foto putra mereka yang sedang bermain di sebuah taman.
"Sayang sekali saya tidak bisa menemani keluarga saya selama liburan. Sebagai tenaga medis, saya merasa senang melihat semua wajah tersenyum di media sosial dan bahwa anggota keluarga serta teman-teman saya bisa bepergian dengan aman," tuturnya.
Saat malam menjelang, lebih dari 400 penduduk desa yang menjadi penampil di basis revolusioner Partai di Kota Jinggangshan, Jiangxi, tiba di teater terbuka Red Army Theatre.
Mereka menampilkan pertunjukan live berskala besar tentang kisah-kisah revolusi Partai di hadapan wisatawan dari seluruh negeri.
"Saya bertani pada siang hari dan ikut tampil dalam pertunjukan itu bersama istri saya, yang tidak hanya bisa menambah penghasilan tetapi juga mewarnai kehidupan saya," kata Qiu Rongping yang berusia 51 tahun itu.
Sementara itu di satu pusat pelayanan masyarakat Kota Liuyang, Provinsi Hunan, China Tengah, Yang Ruixian (73) bersama sembilan rekannya yang terlahir pada bulan Oktober bersama-sama merayakan ulang tahun mereka pada Jumat (30/9) malam.
"Dengan Tanah Air yang kuat, kami menjalani kehidupan yang bahagia saat ini," tutur Yang. Kali ini merupakan tahun kedelapan berturut-turut dia bersama warga di lingkungannya menggelar pesta perayaan ulang tahun bersama-sama.
"Kegiatan-kegiatan semacam itu telah menyatukan warga dan membangkitkan rasa patriotisme di antara mereka," kata Liu Ying yang juga salah satu ketua Partai di lingkungan masyarakat tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022