"Kita patut berbangga dan terus menjaga tetap lestari, salah satunya dengan mengenakan batik dalam berbagai kesempatan sehingga batik lestari," kata Menteri PPPA dalam siaran pers, diterima di Jakarta, Minggu terkait kegiatan Batik Specta 1.000 Gaya.
Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2022.
Bintang Puspayoga menambahkan batik merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui secara nasional dan internasional.
Dia mengatakan perajin batik mayoritas adalah perempuan. Pihaknya berharap kegiatan Batik Specta 1.000 Gaya yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian PPPA dengan pemerintah Kota Semarang, Bank Indonesia dan Bank Negara Indonesia dapat meningkatkan pemberdayaan perempuan.
"Peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan yang menjadi hulu untuk menyelesaikan masalah-masalah lainnya yang harus kita tangani, baik itu masalah pengasuhan, kekerasan, pekerja anak, bahkan pencegahan perkawinan anak," ujar Bintang Puspayoga.
Menteri PPPA juga menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kolaborasi pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan Batik Specta, termasuk sosialisasi isu perempuan dan anak.
Menurut dia, permasalahan perempuan dan anak sangat kompleks dan multi sektoral. Sinergi dan kolaborasi merupakan kekuatan untuk membangun komitmen bersama untuk memberdayakan perempuan dan memenuhi hak anak anak dan perlindungan anak.
Acara Batik Specta 1.000 Gaya diselenggarakan pada 1 sampai dengan 9 Oktober 2022. Acara ini juga menggelar parade fesyen batik nusantara, mulai dari batik Semarang, Solo, Yogyakarta, Pesisiran, dan Pekalongan.
Baca juga: Menperin ajak UKM batik ajukan perlindungan HAKI Indikasi Geografis
Baca juga: Produksi yang "zero-waste" kian jadi andalan UMKM batik
Baca juga: Hari Batik Nasional 2022 kian meriah dengan Rekor MURI hingga pameran
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022