"Hentikan dulu. Mari menghukum diri. Dan kalau liga ini dihentikan, Madura siap mendukung," kata Achsanul dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada media di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu.
"AQ" sapaan karib Achsanul Qosasi lebih lanjut menyatakan, tragedi Kanjuruhan itu merupakan tanggung jawab federasi dalam hal ini Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Jangan malu untuk mundur, karena ini bagian dari tanggungjawab," katanya menambahkan.
Baca juga: Mahfud tegaskan tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antarsuporter
Baca juga: Deretan klub liga 1 sampaikan duka cita atas Tragedi Malang
Apabila pertandingan itu dihentikan, lanjut AQ, maka jangka waktunya bukan satu pekan, akan tetapi harus menunggu sampai ada langkah dan keterangan dari FIFA.
"Dan langkah ini sebagai bentuk hormat dan duka kita terhadap korban dan keluarga yang ditinggal," katanya menegaskan.
Terkait tragedi itu, AQ meminta agar menjadi perhatian semua pihak, termasuk para suporter klub agar mendukung klub lebih dewasa dan tidak anarkis.
Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Dua di antaranya merupakan anggota polisi.
Dari total 127 orang itu, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Baca juga: LIB hentikan Liga 1 selama satu pekan setelah kerusuhan di Malang
Baca juga: Manajemen Arema FC sampaikan duka cita dan bentuk Crisis Center
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022