Jakarta (ANTARA) - Plt Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa bumi yang terjadi di wilayah Pantai Barat Laut Halmahera Timur, Maluku Utara, Minggu, tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Daryono mengatakan gempa bumi terjadi pada Minggu pukul 08.35 WIB dengan magnitudo 4,9.
Baca juga: BPBD: Belum ada laporan kerusakan akibat gempa di Halmahera Barat
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,67° LU ; 128,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 41 KM arah Barat Laut Halmahera Timur, Maluku Utara pada kedalaman 65 KM.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Morotai dan Halmahera Utara dengan skala intensitas II-III MMI.
Ia menjelaskan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Menurut dia, hingga pukul 09.05 WIB belum terjadi gempa susulan.
"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," katanya.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,4 di barat laut Halmahera Barat-Malut
Baca juga: Gempa Malut akibat tekanan di 2 sisi Lempeng Laut Maluku
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pihaknya juga meminta masyarakat agar menjauh dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022