Shanghai, China (ANTARA News) - Kelompok rocker kawakan Rolling Stones menggelar konser pertama mereka di China, Sabtu, dengan para pengamat menyebut pergelaran tersebut sebagai yang paling jinak dalam 40 tahun karir mereka. Band itu mengalah kepada sensor China dan mencabut lima lagu yang mengandung lirik yang dianggap tak senonoh dari daftar lagu mereka, termasuk "Honky Tonk Woman." "Konser itu sangat disiplin sekali," kata seorang pengunjung konser asal Jerman, sebaliknya seorang penggemar asal Denmark melukiskan tingkah band itu di panggung sebagai "sangat sopan." Namun begitu, para penggemar menyukainya dan pada akhir show selama satu setengah jam itu Rolling Stones mendapat tepuk tangan yang membahana. Berbicara kepada para wartawan, vokalis utama Rolling Stones, Mick Jagger mengemukakan konser di Shanghai itu terutama sekali ditujukan untuk "para bankir asing dan kekasih mereka." Harga tiket mencapai 360 dolar, lebih dari separuh gaji bulanan sebagian besar penduduk Shanghai. Memang, di kalangan penonton yang berjumlah 8.500 orang hanya ada sedikit wajah China terlihat. Namun begitu, mereka yang hadir di sana merasa terhibur oleh rocker gaek yang sudah berusia 62 tahun itu, yang melantunkan "Wild Horses" dalam duet bersama idola rock China, Cui Jian, yang dipandang sebagai jawaban China atas Bob Dylan. Rolling Stones telah berupaya selama bertahun-tahun untuk menggelar konser di China dan hampir berhasil pada 2003. Namun dua konser yang direncanakan pada tahun itu ditunda menyusul merebaknya wabah SARS di Asia. Konser di Shanghai itu merupakan bagian pertunjukan keliling band itu yang bertajuk "A Bigger Bang" yang dimulai Agustus lalu, demikian laporan DPA dari Shanghai. (*)
Copyright © ANTARA 2006