melalui pelatihan dari Rumah Batik Palbatu ini warga bisa lebih kritis saat membeliJakarta (ANTARA) - Rumah Batik Palbatu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai proses membuat batik hingga cara memilih batik di pasar.
"Banyak penjual batik dan pembeli belum teredukasi dengan baik. Nah harapan saya di Rumah Batik Palbatu memberikan solusi kepada semua pihak termasuk yang ingin tahu proses pembuatan hingga memilih batik," kata Pendiri Rumah Batik Palbatu, Budi Harry dalam siaran langsung di akun YouTube resmi Layanan Jakarta, Sabtu.
Harry mengatakan usaha yang didirikannya pada 2013 ini bertujuan mengedukasi masyarakat bagaimana cara membedakan batik buatan tangan dan mesin (print).
Melalui Rumah Batik Palbatu, Harry mengandalkan konsep pembuatan batik secara tradisional menggunakan canting seperti batik tulis buatan Jawa pada umumnya.
Selain itu, lokasi rumah batik ini juga terletak di tengah Jakarta sehingga warga Ibu Kota tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk bisa belajar batik.
"Posisi kami di Jakarta bagi kami sangat menguntungkan, karena mudah dijangkau. Ini memudahkan bagi yang ingin belajar karena memang tidak cukup satu hari," urai Harry.
Harapannya, melalui pelatihan dari Rumah Batik Palbatu ini warga bisa lebih kritis saat membeli batik yakni bisa membedakan batik buatan tangan dan mesin yang dijual pedagang.
"Agar terus ada pembatik di Indonesia dan konsumen mengetahui yang dibeli biasanya merupakan batik buatan mesin (printing), bukan menggunakan canting," tuturnya.
Baca juga: Puluhan tuna rungu di Jakut gelar peragaan kain batik ecoprint
Baca juga: "Pesona Hari Batik Nusantara" jadi sarana pemulihan ekonomi
Baca juga: Disbud DKI selenggarakan Pameran Batik sebulan di Museum Tekstil
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022