Jakarta (ANTARA) - Perencana keuangan Lolita Setyawati mengemukakan, milenial bisa membeli rumah di Jakarta namun butuh strategi dan perencanaan keuangan yang matang agar bisa mewujudkannya.
"Milenial yang baru bekerja bisa beli rumah di Jakarta. Hanya saja butuh strategi dan perencanaan yang matang," kata Lolita dalam diskusi media di Jakarta, Jumat.
Menurut Lolita, penting dalam membeli rumah adalah mengatur arus kas dan berusaha mengalokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan uang muka dan angsuran.
“Merencanakan keuangan salah satu cara termudah untuk bisa memiliki rumah, apalagi harga properti tiap tahun mengalami kenaikan yang relatif tinggi," katanya.
Hal pertama yang harus dilakukan milenial adalah mengubah cara berpikir. "Harus lebih visioner agar bisa beli rumah," kata Lolita.
Baca juga: DKI mudahkan proses perizinan untuk akselerasi investasi properti
Menurut Lolita, semua harus terencana dengan baik. Ada porsi keuangan yang bisa dikeluarkan untuk keperluan saat ini dan mematangkan pula rencana keuangan untuk masa depan.
"Harus cerdas menata arus kas agar semua impian dapat direalisasikan," kata Lolita.
Semakin besar penghasilan, kata dia, tentunya porsi tabungan untuk investasi lebih besar. "Ada baiknya fokus ingin punya rumah seperti apa, lokasinya di mana, harga sesuai kemampuan.
Upayakan menabung untuk uang muka jika ingin membeli rumah secara KPR. "Saran saya, milenial harus melek investasi di instrumen yang menghasilkan lebih tinggi dari kenaikan harga per tahun, yaitu 6 persen," kata Lolita yang juga pendiri PT Daya Uang Indonesia Tangguh.
Vice President Consumer Loans Group Bank Mandiri Ayu Pertiwi juga memaparkan beragam keuntungan investasi properti sebagai instrumen paling aman yang nilainya tidak pernah turun.
Investasi properti dapat terlihat dari data serapan KPR sebelum dan sesudah pandemi. Konsumen yang membeli rumah melalui KPR masih cukup tinggi.
Baca juga: Lembaga riset: Jakarta harus mulai bangun hunian vertikal
Berdasarkan survei properti Bank Indonesia (BI) untuk hunian di pasar primer pada Triwulan I 2022 mayoritas konsumen masih menggunakan KPR dalam pembiayaan properti (kurang lebih 70 persen) dengan pertumbuhan sebesar 10,61 persen (yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (9,76 persen).
Menurut Ayu, saat ini KPR Bank Mandiri juga membidik kalangan milenial. Beberapa pilihan KPR Bank Mandiri yang cocok, yakni bunga tetap untuk memberi kepastian dalam merencanakan keuangan.
KPR Bank Mandiri menawarkan pula keringanan biaya provisi dan administrasi bagi milenial. Yaitu bebas biaya provisi dan admin khusus untuk karyawan pekerja yang mengambil suku bunga 9,25 persen tetap selama 10 tahun, jelas Ayu.
Menurut Ayu, industri properti di tahun 2022 diproyeksikan terus tumbuh dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik. Salah satu indikatornya adalah pemulihan ekonomi dan keyakinan konsumen akan prospek ekonomi ke depan.
Hal ini juga didorong oleh kebijakan perpanjangan Loan to Value (LTV) sebesar 100 persen hingga Desember 2022 dan beberapa pengembang mulai meluncurkan proyek baru di tahun 2022.
“Diproyeksikan bahwa industri properti tahun 2022 akan semakin meningkat, dengan dukungan perbankan memberikan suku bunga rendah, dukungan pemerintah serta berbagai kemudahan dari pengembang akan mendorong masyarakat untuk bertransaksi properti," kata Ayu.
Baca juga: DKI hadirkan hunian di dekat Stasiun MRT untuk pekerja kelas menengah
Managing Director Synthesis Huis, Aldo Daniel, pihaknya telah mengembangkan hunian bagi milenial baik desain rumah maupun harga.
Berlokasi di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, Aldo mengatakan, pekerja milenial yang sedang merintis karir bisa membeli rumah di kawasan ini. Tentunya dengan perencanaan matang.
"Pentingnya mengatur keuangan, memilih pengembang dan perbankan yang menawarkan kemudahan merupakan strategi yang tepat, terlebih lagi ancaman kenaikan inflasi dan merangkaknya suku bunga KPR," katanya.
Karena itu, kata Aldo, generasi milenial dituntut lebih cermat mengelola penghasilan.
Baca juga: Konsultan: Pemasaran properti hunian naik karena MRT
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022